REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Ribuan demonstran pada Jumat (30/11) memprotes kebijakan ekonomi KTT G20. Namun mereka tidak bisa mendekati para pemimpin dunia yang menghadiri KTT itu.
Polisi, penjaga pantai, dan patroli perbatasan menutup area seluas 12 kilometer persegi di sekitar pusat konvensi Costa Salguero, tempat KTT diadakan. Lalu lintas kargo di Sungai La Plata ditutup untuk acara tersebut.
Buenos Aires sebagian besar ditutup untuk aksi protes. Demonstran berasal dari koalisi serikat pekerja dan kelompok-kelompok hak asasi manusia.
"Kami menentang kebijakan G20, yang merusak dunia. Di Argentina dan seluruh dunia ada kekurangan pendidikan, makanan dan pekerjaan, karena kebijakan yang mereka bicarakan di sana," kata pengunjuk rasa Patricia Silvino, seorang pekerja pabrik berusia 54 tahun.
Seorang demonstran membawa poster dalam berbahasa Spanyol yang berarti
KTT dilaksanakan pada masa yang sulit bagi ekonomi Argentina. Inflasi terjadi sekitar 40 persen sepanjang tahun ini.
"Hentikan kapitalisme dan hentikan G20!" teriak Benjamin Grillo, seorang guru matematika SMA berusia 59 tahun. Ia memprotes pemotongan anggaran pendidikan Argentina.
Presiden Argentina Mauricio Macri, seorang advokat pasar bebas yang terpilih pada 2015 mengalami penurunan elektabilitas karena anjloknya nilai mata uang peso. Padahal Macri sebelumnya diharapkan dapat membawa perubahan pada ekonomi Argentina.
Pelaksanaan KTT membuat angkutan umum tidak beroperasi. Ratusan jalan raya diblokir untuk mengendalikan lalu lintas dan kerumunan orang. Hari pembukaan KTT, Jumat dinyatakan sebagai hari libur bank nasional. Pemerintah juga menyarankan warga Argentina untuk meninggalkan kota Buenos Aires karena KTT.
Langkah-langkah itu menyulitkan aktivis untuk melakukan aksi protes, yang dimulai di jalan utama kota, 9 de Julio, dan berakhir di gedung gedung DPR. Beberapa kelompok menyewa bus pribadi untuk membawa demonstran dari daerah terpencil ke kota.
Pemerintah mengatakan 25 ribu polisi berada di lokasi jika terjadi kekerasan. Tahun lalu, ketika Jerman menjadi tuan rumah KTT G20 di kota pelabuhan utara Hamburg, polisi berusaha menghentikan aksi militan anti-kapitalis berpakaian hitam yang membakar mobil, menjarah toko-toko dan melemparkan bom Molotov. Sementara puluhan ribu lebih lainnya melakukan demonstrasi damai.
Polisi berjaga di jalanan dekat lokasi pertemuan G20. Ribuan demonstran memenuhi jalanan Buenos Aires, Argentina, memprotes pelaksanaan KTT G20 di kota tersebut.