REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kepada Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman (MBS) bahwa Eropa akan mendesak para ahlinya untuk menjadi bagian dari investigasi pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi.
Seorang pejabat kepresidenan mengatakan dalam pertemuan di sela-sela KTT G20 tersebut, Macron menyampaikan pesan sangat tegas kepada MBS atas kasus Khashoggi dan perang Yaman.
Surat kabar Saudi Gazette mengunggah video pertemuan Macron dan MBS. Dalam video itu MBS sesekali terlihat mengangguk-anggukkan kepala dan kadang-kadang tersenyum kepada Macron.
Dari rekaman audio pembicaraan itu diketahui MBS menyebut bahwa ia akan mendengarkan perkataan MBS. Namun tidak jelas kalimat itu merujuk ke kasus apa.
"Saya adalah orang yang sesuai dengan kata-kata saya," kata Macron dalam dialog mereka.
Ini adalah komunikasi pertama Macron dan MBS sejak pembunuhan Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Kantor Macron mengatakan negara-negara Eropa ingin menyampaikan pesan persatuan mereka tentang perlunya kejujuran dalam penyelidikan Khashoggi. Negara-negara Eropa tidak akan mengesampingkan kesempatan untuk memperkuat pesan itu selama KTT G20.
"Kami tidak akan bersembunyi selama 48 jam, itu tidak masuk akal. Jika kita di sini dan dia ada di meja, mari kita jujur. Hal-hal yang perlu dikatakan akan dikatakan," kata pejabat Inggris.
Sebelumnya, kantor kepresidenan Inggris mengatakan ekspresi kontras antara MBS dan Macron dalam pertemuan itu menunjukan bahwa Macron ingin menyampaikan pesan tegasnya kepada MBS.