Selasa 04 Dec 2018 19:00 WIB

Korea Utara akan Perkuat Hubungan dengan Cina

Menlu Korut akan mengunjungi Cina pekan ini.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un (kedua dari kiri) berjabat tangan dengan Presiden Cina Xi Jinping di Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, Rabu (20/6). Foto dipublikasikan pada Kamis (21/6). paling kanan adalah istri Kim, Ri Sol Ju.
Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un (kedua dari kiri) berjabat tangan dengan Presiden Cina Xi Jinping di Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, Rabu (20/6). Foto dipublikasikan pada Kamis (21/6). paling kanan adalah istri Kim, Ri Sol Ju.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Luar Negeri Korea Utara (Korut) Ri Yong-ho akan mengunjungi Cina pekan ini. Kunjungan tersebut akan dimanfaatkannya untuk membahas perkembangan situasi di Semenanjung Korea.

Ri dijadwalkan tiba di Beijing pada Kamis (6/12). Selama tiga hari kunjungannya, Ri akan bertemu dengan pejabat-pejabat tinggi Cina. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang mengatakan Ri telah dijadwalkan bertemu Penasihat Negara Wang Yi.

Menurut Geng, saat bertemu Wang dan Ri akan melakukan perbincangan mendalam tentang hubungan bilateral Cina-Korut, situasi di Semenanjung Korea, dan isu-isu lain yang menjadi perhatian bersama.

"Kunjungan ini akan memiliki efek positif dalam mempromosikan hubungan serta komunikasi dan kerja sama di Semenanjung Korea dan isu lainnya," ungkap Geng pada Selasa (4/12).

Kendati demikian, Geng menolak berkomentar apakah kedatangan Ri juga akan dimanfaatkan untuk membahas rencana kunjungan Presiden Cina Xi Jinping ke Korut. Ia mengatakan belum memiliki informasi terkait hal tersebut.

Cina merupakan sekutu sekaligus pendukung ekonomi dan diplomatik Korut yang paling penting, walaupun Beijing tetap menyuarakan protesnya terhadap Pyongyang karena program rudal dan nuklirnya.

Di PBB, Cina kerap menyatakan perlunya mencabut sanksi ekonomi terhadap Korut secara perlahan. Sebab Cina menilai sanksi tidak menjadi solusi untuk menghentikan Korut mengembangkan rudal serta nuklirnya. Satu-satunya cara untuk mencapai denuklirisasi di Semenanjung Korea adalah melalui dialog dan negosiasi yang melibatkan pihak-pihak berkepentingan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement