REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- PBB akan mencari dana sebesar 738 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada 2019 untuk mengatasi krisis pengungsi dan migran Venezuela. Dana itu nantinya diserahkan ke negara-negara tetangga Venezuela yang menampung jutaan pengungsinya.
"Ada satu krisis yang untuk pertama kalinya kami memiliki rencana tanggap, yaitu untuk membantu negara-negara tetangga Venezuela menangani konsekuensi sejumlah besar rakyat Venezuela meninggalkan negara tersebut," ujar koordinator bantuan darurat PBB Mark Lowcock di Jenewa, Swiss, Selasa (4/12).
Krisis ekonomi yang melanda Venezuela telah menyebabkan jutaan rakyatnya mengungsi ke negara-negara tetangga seperti Brasil, Ekuador, Peru, dan Kolombia. Mereka pergi seiring dengan menipisnya persediaan makanan serta obat-obatan di dalam negerinya akibat hiperinflasi.
Saat ini, sekitar satu juta warga Venezuela telah mengungsi ke Kolombia. Sebanyak 400 ribu warga lainnya memilih mengungsi ke Peru. Menurut PBB, lebih dari setengah juta warga Venezuela juga telah menyeberang ke Ekuador.
Presiden Brasil Michel Temer mengatakan, situasi tragis di Venezuela telah mengancam perdamaian di seluruh Amerika Selatan. "Masalah Venezuela bukan lagi salah satu (isu) politik dalam negeri. Ini adalah ancaman bagi seluruh benua," katanya pada Agustus lalu.
Komentar Temer itu berkaitan dengan kericuhan yang terjadi di perbatasan negaranya dengan Venezuela. Warga Brasil yang tinggal di perbatasan tak menerima kehadiran migran Venezuela. Akibat kejadian itu, Temer mengerahkan pasukan militer ke zona perbatasan.
Selama empat tahun terakhir, Venezuela harus menghadapi krisis ekonomi yang terus memburuk. Menurut PBB, sejak 2014, sekitar 2,3 juta warga Venezuela telah meninggalkan negaranya. Hal itu memicu krisis migrasi terburuk dalam sejarah Amerika Latin.