Rabu 05 Dec 2018 09:55 WIB

AS Beri Tenggat Rusia untuk Penuhi Perjanjian Senjata Nuklir

Rusia diberi waktu 60 hari untuk memenuhi perjanjian senjata nuklir INF.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Sistem rudal darat-ke-udara jarak menengah dan jarak jauh Rusia S-400 saat parade Hari Kemenangan perayaan 71 tahun kemenangan atas Nazi Jerman di Perang Dunia II di Red Square, Moskow, Rusia, 9 Mei 2016.
Foto: REUTERS/Grigory Dukor
Sistem rudal darat-ke-udara jarak menengah dan jarak jauh Rusia S-400 saat parade Hari Kemenangan perayaan 71 tahun kemenangan atas Nazi Jerman di Perang Dunia II di Red Square, Moskow, Rusia, 9 Mei 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Amerika Serikat (AS) telah memberikan ultimatum kepada Rusia untuk segera memenuhi perjanjian senjata nuklir, Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty (INF) dalam 60 hari ke depan. Menurut pemerintah AS hanya Rusia yang dapat menyelamatkan perjanjian dengan tujuan untuk menjauhkan rudal nuklir ke Eropa.

NATO yang dipimpin Jerman mendesak Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam pertemuan di Brussel untuk memberikan satu tekanan diplomasi ke Rusia sebelum AS keluar dari perjanjian nuklir yang ditandatangani pada 1987 itu. Keputusan AS menarik diri dari INF dianggap akan menciptakan perlombaan senjata nuklir dengan Rusia.

"Rusia memiliki kesempatan terakhir untuk menunjukkan cara yang dapat diverifikasi untuk memenuhi isi perjanjian, tapi kami juga mulai bersiap atas kemungkinan perjanjian ini akan bubar," kata Sekretaris Jendral NATO Jens Stoltenberg, Rabu (5/12).

Para menteri luar negeri NATO sepakat untuk menyatakan secara resmi Rusia telah melanggar isi perjanjian INF untuk mendukung AS. Kesepakatan ini diumumkan setelah Pompeo menjelaskan kepada mereka di Markas Besar NATO atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Ruisa dan tujuan Presiden AS Donald Trump ingin menarik diri dari INF.

Rusia membantah telah mengembangkan rudal jelajah jarak menengah yang dapat membawa hulu nuklir serta meledakkan kota-kota di Eropa dalam waktu singkat. Jerman, Belanda, Belgia khawatir jika AS menempatkan rudal mereka di Eropa justru dapat menciptakan perlombaan pengembangan senjata nuklir antara AS dan Rusia. Hal ini pernah dilakukan pada 1980-an yang mengakibatkan unjuk rasa besar-besaran anti-Amerika di Eropa.

Keluarnya AS dari perjanjian INF akan menjadi tekanan baru untuk NATO setelah sebelumnya Trump meminta badan pertahanan internasional tersebut meningkatkan anggaran mereka. Hal itu memicu kritik dari diplomat-diplomat di NATO yang mengatakan tidak adanya kejelasan dari Trump mengenai isu tersebut.

Sementara itu, Stoltenberg mengatakan untuk sekarang ini mereka akan memberikan tekanan diplomatik yang intensif kepada Rusia untuk menyerahkan apa yang Pompeo sebut sebagai 'beberapa batalion rudal SSC-8'. Stoltenberg mengatakan AS akan mulai menarik diri pada Febuari 2019, enam bulan periode penarikan diri sesuai dengan kesepakatan INF.

"Jaraknya membuat menjadi ancaman langsung bagi AS," kata Pompeo tentang rudal Rusia yang disebut Novator 9M729.

Ia menambahkan tindakan Rusia ini menjadi ancaman atas keamanan nasional Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Para ahli militer mengatakan rudal Rusia tersebut sulit dideteksi dan ditembakkan melalui kendaraan yang bisa berpindah-pindah. Rudal Rusia sangat berbahaya karena mempersingkat peringatan sistem pertahanan udara NATO agar dapat menembak jatuh rudal tersebut.

Pompeo mengatakan pemerintah AS telah mengajukan persoalan tersebut kepada Rusia sebanyak 30 kali sejak 2013. Tapi, Rusia selalu membantahnya dan menyerang balik. Ia juga mengatakan AS memiliki bukti Rusia telah melakukan uji coba rudal tersebut dari salah satu tempat peluncuran mereka di Rusia, di sebelah tenggara Moksow.

"Dalam fakta yang terang benderang ini, Amerika Serikat menyatakan Rusia telah melanggar perjanjian dan akan menangguhkan kewajiban kami, efektif selama 60 hari ke depan kecuali Rusia kembali mematuhinya dan dengan cara yang dapat diverifikasi," kata Pompeo.   

Pemerintahan AS mengatakan terpaksa harus menyeimbangkan kembali militer di Eropa jika Rusia tidak memenuhi perjanjian INF dalam 60 hari ke depan. Tapi, Pompeo menolak untuk menjelaskannya, ia hanya mengatakan uji coba dan penempatan rudal-rudal baru akan ditunda sampai waktu 60 hari tersebut.

Dia juga mengatakan karena Cina, Iran, dan Korea Utara tidak bergabung dalam INF maka Amerika Serikat rugi tidak mengembangkan rudal jelajah jarak menengah. Ia menyinggung tentang tiga upaya diplomatik yang gagal dalam memperluas anggota perjanjian ini.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement