REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud mengundang Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani menghadiri Konferensi Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) ke-39 yang digelar di Riyadh pada 9 Desember. Saudi dan Qatar diketahui telah menghadapi perselisihan diplomatik sejak tahun lalu.
Menurut laporan Qatar News Agency, undangan dari Raja Salman untuk Emir Tamim dititipkan ke Sekretaris Jenderal GCC Abdullatif al-Zayyani. Undangan tersebut kemudian diberikan ke Menteri Luar Negeri Qatar Soltan bin Saad al-Muraikhi.
Tak ada informasi lanjutan yang disampaikan Qatar News Agency. Kantor berita itu pun tak menyinggung apakah undangan tersebut menjadi penanda bahwa hubungan antara Saudi dan Qatar akan membaik.
Sejak Juni tahun lalu, beberapa negara Teluk, yakni Saudi, Mesir, Bahrain, dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan dengan Qatar. Keempat negara juga memberlakukan embargo melalui darat dan laut. Tindakan tersebut dilakukan karena Saudi dan koalisinya menuding Qatar memberi dukungan pada kelompok teroris di kawasan.
Belakangan negara-negara Teluk mengajukan 13 tuntutan kepada Qatar. Tuntutan itu harus dipenuhi bila Qatar ingin terbebas dari blokade dan embargo. Namun, Qatar telah menyatakan bahwa poin-poin dalam tuntutan tersebut tidak realistis dan mustahil diwujudkan.
Adapun tuntutan itu antara lain meminta Qatar memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, menghentikan pendanaan terhadap kelompok teroris, dan menutup media penyiaran Aljazirah.