REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Pascacuitan kontroversial Duta Besar Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi mengenai Nahdlatul Ulama (NU) sempat dikhawatirkan mengganggu hubungan antara Indonesia dengan Arab Saudi. Namun kekhawatiran itu tidak terjadi, setelah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan Arab Saudi baik-baik saja.
Kepastian itu didapat usai Retno melakukan komunikasi dengan Menlu Retno dan Menlu Saudi Adel bin Ahmed Al-Jubeir. Menurut Retno, Adel bin Ahmed Al-Jubeir menyatakan bahwa Arab Saudi tidak akan menoleransi intervensi terhadap urusan dalam negeri sebuah negara.
"Mereka (Arab Saudi) tidak memiliki kebijakan dan tidak akan menoleransi intervensi terhadap urusan dalam negeri sebuah negara," tegas Retno kepada sejumlah media di Nusa Dua, Rabu (5/12).
Kendati hubungan diplomatik dengan Arab Saudi tidak terganggu tapi Retno menyesalkan tindakan Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi. Itu karena tidak tepat dan tidak sesuai dengan prinsip hubungan diplomatik.
"Arab Saudi tidak akan mentolerin, apalagi dilakukan di sebuah negara yang bersahabat dengan Arab Saudi seperti Indonesia," terang Menlu Retno.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan Dubes Osama telah mencampuri urusan politik Indonesia lewat cuitan di akun Twitternya. Dalam akun twitternya, Aqil Siradj, Osama melakukan pelanggaran keras diplomatik. "Sebab yaitu mencampuri urusan politik suatu negara di luar kewenangannya," kata Said.