Rabu 05 Dec 2018 23:20 WIB

Rusia Siap Saingi AS Kembangkan Rudal Nuklir

Putin menuding AS mengarang alasan untuk keluar dari perjanjian INF.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Misil nuklir Rusia
Misil nuklir Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya siap mengembangkan rudal nuklir. Hal itu akan dilakukan jika Amerika Serikat (AS) mundur dari perjanjian Intermediate-range Nuclear Forces (INF).

Putin menuding AS mengarang alasan untuk hengkang dari INF. Sebab, AS mengumumkan terlebih dulu rencananya kemudian baru mencari alasan mengapa mereka harus melakukannya.

"Tampaknya mitra Amerika kami percaya bahwa situasinya telah berubah begitu banyak sehingga AS harus memiliki senjata seperti ini (rudal nuklir)," kata Putin pada Rabu (5/12).

Ia menyatakan negaranya siap merespons tindakan AS dengan mengembangkan rudal serupa. "Apa tanggapan kita? Yang sangat sederhana, dalam hal itu, kami akan melakukan hal yang sama," ujar Putin.

INF ditandatangani AS dan Uni Soviet pada 1987. Perjanjian tersebut melarang kedua belah pihak memproduksi atau memiliki rudal nuklir dengan daya jangkau 500-5.500 kilometer. Perjanjian itu telah berkontribusi menghancurkan 2.700 rudal balistik dan jelajah pada 1991. Uni Eropa memandang INF sebagai pilar keamanan Benua Biru.

Namun sejak 2014, AS kerap menuding Rusia melanggar INF. Tudingan tersebut selalu dibantah oleh Moskow. Pada Oktober lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencananya menarik AS dari INF.

Pengumuman tersebut cukup memicu kekhawatiran Eropa. Sebab, bila AS mundur dari INF, terdapat potensi terjadinya perlombaan senjata baru.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement