Kamis 06 Dec 2018 07:00 WIB

Militer Israel Luncurkan Kamera Pengantai ke arah Lebanon

Pasukan Israel menerbangkan balon di atas desa Meiss Ej Jabal.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Tentara Israel di dekat perbatasan Israel-Lebanon.
Foto: AP/Ariel Schalit
Tentara Israel di dekat perbatasan Israel-Lebanon.

REPUBLIKA.CO.ID--Militer Israel dilaporkan telah meluncurkan sebuah balon udara dengan kamera pengintai dari salah satu posisi militernya di sebuah desa di provinsi selatan, Lebanon Nabatieh baru-baru ini. Operasi Israel itu untuk memblokir yang mereka klaim sebagai terowongan Gerakan perlawanan Hizbullah untuk pendudukan wilayah.

Kantor Berita Nasional (NNA) resmi Lebanon melaporkan pada Rabu (5/12), seperti dilansir PressTV, bahwa pasukan Israel menerbangkan balon di atas desa Meiss Ej Jabal di distrik Marjeyoun di provinsi itu.

Laporan itu menambahkan bahwa pasukan Israel juga memasang kamera pengintai di pinggiran desa Kafar Kila dekat dinding pemisah antara Libanon dan daerah pendudukan. Sumber-sumber lokal, juga mengatakan bahwa kamera diarahkan ke wilayah Lebanon.

Sementara itu, Ketua Parlemen Libanon Nabih Berri mengatakan rezim Israel telah gagal memberikan bukti bahwa terowongan yang diduga digali dari Lebanon ke wilayah pendudukan dilakukan oleh kelompok Hizbullah.

"Orang-orang Israel tidak memberikan informasi apa pun" pada pertemuan dengan tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian UNIFIL," ujar Berri.

Berri mengungkap Lebanon juga telah meminta koordinat geografis dari Israel, tetapi tidak diberikan pihak Israel satu pun.

"Ini (tuduhan Israel) tidak didasarkan pada fakta nyata sama sekali," anggota parlemen Libaanon Ali Bazzi.

Selanjutnya, Kementerian Luar Negeri Lebanon akan mengajukan keluhan kepada PBB tentang pelanggaran Israel yang dilakukan berulang.Perkembangan itu terjadi hanya sehari setelah militer Israel mengumumkan operasi terhadap yang disebut Israel sebagai terowongan infiltrasi Hizbullah.

Pada Rabu (5/12) Rusia meminta Israel untuk menegakkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 setelah kegiatan militer baru-baru ini di dekat perbatasan dengan Libanon.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan Moskow berharap tidak ada tindakan yang akan bertentangan dengan resolusi, yang mengakhiri agresi Israel 2006 terhadap Libanon.

"KIta menyerukan rezim Israel untuk menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Lebanon," ujar Maria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement