REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Lego Foundation, sebuah yayasan amal yang didirikan oleh pembuat mainan Lego telah memberikan uang sebanyak 100 juta dolar AS kepada kelompok nirlaba di balik acara TV populer 'Sesame Street'. Tujuannya untuk membantu menyediakan mainan edukatif bagi anak-anak yang terkena dampak krisis pengungsian Rohingya dan Suriah.
Pada hari Rabu (5/12), pihak Logo Foundation mengatakan, anak-anak itu akan menerima buku cerita, mainan, video dan puzzle yang menampilkan boneka populer dari Sesame Street.
“Dengan menyediakan mainan berbasis pembelajaran untuk anak-anak dalam krisis, kami dapat membantu mengurangi dampak jangka panjang dari pengungsian dan trauma yang merugikan,” kata CEO Lego Foundation, John Goodwin.
Lego Foundation memiliki 25 persen dari pembuat bata mainan Denmark dan didirikan oleh keluarga pendiri perusahaan.
The Sesame Foundation juga akan bekerja sama dengan organisasi termasuk BRAC yang berbasis di Bangladesh. BRAC merupakan organisasi pengembangan non-pemerintah terbesar di dunia, untuk menjangkau anak-anak yang terkena dampak krisis Rohingya dan Suriah.
Menurut data PBB, lebih dari 700 ribu orang Muslim Rohingya melarikan diri dari serangan militer di Myanmar tahun lalu. Kelompok hak asasi manusia dan aktivis Rohingya telah menempatkan korban tewas dari penumpasan ribuan orang.
Menurut data Badan Pengungsi PBB (UNCHR), sebanyak 68,5 juta orang di seluruh dunia yang terlantar. Di antara mereka ada sekitar 25 juta pengungsi dan lebih dari setengahnya berusia di bawah 18 tahun.