Kamis 06 Dec 2018 22:30 WIB

Melbourne Larang Konsumsi Alkohol di Pantai Populer Setempat

Minuman keras dianggap merusak suasana bagi pengunjung.

Red: Nur Aini
Minuman beralkohol (ilustrasi).
Foto: hometone.com
Minuman beralkohol (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Para pengunjung St Kilda Beach, pantai populer di Kota Melbourne, Australia, kini dilarang mengkonsumsi minuman alkohol. Selama ini minuman keras dianggap telah merusak suasana bagi pengunjung lainnya di sana.

Pekan lalu misalnya, polisi menangkap dua pria setelah dia bersama teman-temannya menyerang dan merampok seorang pengunjung pantai. Pada November lalu, sekelompok pria menyerang dua orang pengunjung dengan botol miras serta memukuli mereka.

Pemkot Port Phillip memutuskan larangan ini diberlakukan untuk periode bulan November hingga Maret setiap tahun. Itu merupakan musim panas di Australia.

Sebelumnya kawasan pantai tersebut sudah melarang minuman keras namun hanya setiap Pukul 8 malam sampai siang keesokan harinya.

Namun polisi mengakui betapa sulitnya menegakkan aturan tersebut. Para pengusaha setempat pun gencar melobi Pemkot untuk menerapkan larangan total.

"Kita semua menyayangi pantai St Kilda, karena menarik bagi semua orang tanpa peduli usianya, asalnya atau status sosialnya. Kita semua datang bersama-sama di pantai ini dan di jalan-jalan sekitarnya," tutur Angela Dawson, seorang pengusaha setempat dalam pertemuan dengan Pemkot pada Rabu (5/12) malam.

"Tiga tahun terakhir terlihat adanya perubahan, yaitu masalah kurangnya keamanan," ujarnya. "Miras merusak suasana di St Kidla".

Pemkot tahun lalu sudah mengujicobakan larangan miras, menyusul menumpuknya sampah hingga 29 ton selama perayaan Natal di sana. Pemkot harus mengeluarkan sekitar Rp 230 juta untuk membersihkannya.

Jason Kelly dari kepolisian setempat menjelaskan sejak larangan itu terjadi penurunan tindak pidana ringan (tipiring). "Kota Port Phillip, seperti yang kita semua tahu, memiliki angka tipiring yang tinggi terkait miras," katanya.

Dia memastikan dalam banyak kasus dua bulan terakhir, faktor miras selalu menjadi penyebab utama. Namun dalam pertemuan Pemkot tersebut, seorang warga bernama Jen Edge menentang diterapkannya larangan total ini.

Dia mengatakan Kepolisian Victoria sudah memiliki perangkat hukum yang cukup untuk menangapi kasus-kasu tipiring terkait miras. "Sebagian besar warga dan pengunjung berperilaku sopan, berhak menikmati segelas anggur atau sekaleng bir selama piknik atau barbeque di pantai," ujarnya.

Kepolisian Victoria juga akan menurunkan lebih banyak petugasnya ke pantai melalui Operasi Sandsafe. Superintenden Philip Green mengatakan tujuan operasi ini untuk menghentikan perilaku kriminal, mengganggu atau perilaku antisosial lainnya.

Paul Shannon dari Lifesaving Victoria menjelaskan lebih sepertiga orang tewas tenggelam di Victoria berhubungan dengan miras. "Alkohol dan kemampuan berenang yang buruk merupakan kombinasi mematikan," katanya.

Dengan larangan total ini, maka pantai St Kilda akan mengikuti langkah pantai-pantai populer lainnya di Australia. Coogee Beach di Sydney misalnya mulai menerapkan larangan serupa pada Maret tahun lalu. Pantai Bondi Beach bahkan sudah melarang miras sejak 2003.

Diterbitkan oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC Australia.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-12-06/larangan-alkohol-kini-diterapkan-di-pantai-populer-australia/10588670
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement