Jumat 07 Dec 2018 23:00 WIB

Presiden Ekuador Desak Pendiri Wikileaks Keluar dari Kedubes

Hubungan Assange dengan pejabat Ekuador memburuk.

Red: Nur Aini
Julian Assange
Foto: AP Photo/Matt Dunham
Julian Assange

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Presiden Ekuador Lenin Moreno telah meningkatkan desakan agar Julian Assange meninggalkan kedutaan negara tersebut di London. Dia  mengatakan bahwa Inggis sudah memberikan jaminan bahwa pendiri Wikileaks ini tidak akan diekstradisi untuk menghadapi kemungkinan hukuman mati di luar negeri.

Pernyataan Moreno dalam wawancara radio tersebut menunjukkan bahwa berbulan-bulan diplomasi senyap yang dilakukan oleh Inggris dan Ekuador untuk mengakhiri masalah yang dihadapi Assange sudah membuahkan hasil. Assange menghadapi kemungkinan akan ditangkap oleh aparat keamanan Inggris karena adanya permintaan dari Amerika Serikat untuk mengekstradisi warga Australia tersebut untuk menghadapi tuntutan hukum.

"Jalan sudah terbuka bagi Assange untuk membuat keputusan meninggalkan (kedutaan)." kata Moreno merujuk kepada jaminan tertulis yang dikatakannya diterima dari Inggris.

Moreno tidak mengatakan apakah dia akan memaksa Assange keluar dari kedutaan, namun mengatakan tim hukum Assange sedang mempertimbangkan langkah berikutnya.

Assange sudah berada di dalam kedutaan Ekuador sejak 2012, di mana dia mendapatkan suaka setelah menghadapi tuduhan kejahatan seksual di Swedia, yang menurutnya merupakan alasan di balik usaha mengekstradisinya ke Amerika Serikat. Namun hubungannya dengan para pejabat kedutaan Ekuador memburuk sehingga Moreno beberapa bulan lalu menghentikan akses Assange menggunakan internet, karena menganggap Assange melanggar hak suakanya dengan berbicara soal politik.

Assange kemudian berbalik menuntut dan mengatakan haknya sebagai warga Ekuador dilanggar. Assange mendapat kewarganegaraan Ekuador tahun lalu dalam usaha menjadikannya diplomat negara tersebut dan kemudian dikirim ke Rusia.

Ketegangan hubungan antara Assange dan Moreno membuat presiden Ekuador ini berusaha mencari solusi dengan Inggris, di mana negara ini melarang ekstradisi seseorang ke negara di mana dia diancam hukuman mati. Namun tidak ada alasan untuk mencegah ekstradisi ke Amerika Serikat bila pihak penuntut tidak akan melakukan tuntutan hukuman mati.

Assange sudah lama mengatakan bahwa dia menghadapi tuntutan yang masih belum dibeberkan terbuka di Amerika Serikat karena dia telah menyebarkan informasi sensitif mengenai pemerintah di situs Wikileaks. Ketakutan tersebut diperparah bulan lalu ketika pihak penuntut di Amerika Serikat salah mengaitkan tuduhan kriminal terhadap Assange dalam kasus yang berbeda.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

AP

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-12-07/julian-assange-semakin-didesak-untuk-tinggalkan-kedubes-ecuador/10593362
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement