REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Tentara Israel menyatakan telah melepaskan tembakan ke arah sejumlah orang yang diduga anggota Hizbullah di perbatasan Lebanon pada Sabtu (8/12). Ini merupakan insiden pertama sejak Israel melancarkan tindakan keras pekan ini atas terowongan-terowongan lintas batas ke wilayahnya.
Lebanon mengatakan, tentara Israel telah melepaskan tembakan ke udara ketika mereka dikejutkan oleh patroli tentara Lebanon pada sisi Lebanon. Sejauh ini belum ada laporan segera mengenai korban dalam serangan tersebut.
Israel mengatakan tiga orang yang "tampaknya para aktivis Hizbullah" mendekati pasukannya di sisi Israel. Saat itu, mereka melakukan operasi penutupan terowongan-terowongan yang menurut Israel telah digali oleh kelompok Lebanon itu.
"Tentara melepaskan tembakan ke arah para tersangka itu sesuai dengan prosedur operasi baku. Ketiga orang itu melarikan diri. Pekerjaan di kawasan itu berlanjut seperti biasa," kata militer Israel dalam pernyataan.
Kantor berita Nasional Lebanon (NNA) mengatakan tentara Israel melepaskan tembakan ke udara ketika mereka melihat patroli tentara Lebanon dekat garis pemisah di perbatasan, yang dikenal dengan nama Garis Biru.
Tentara Israel menembak ke udara setelah pengerahan mereka dekat Garis Biru di kawasan Kroum al-Sharaqi ke sebelah timur desa Meis al-Jabal," kata NNA.
NNA menyatakan, pihak Israel kaget karena kabut tebal oleh tentara Lebanon yang berpatroli rutin di wilayah Lebanon.
Militer Israel mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya telah menemukan sejumlah terowongan yang digali di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon. Israel menudingterowongan ini digunakan untuk melancarkan serangan-serangan di wilayah Israel. Negara itu mengerahkan alat-alat penggali mekanik, tentara dan peralatan anti terowongan di sana untuk menutupnya.
Situasi itu sejauh ini tetap tenang di kedua sisi perbatasan itu. Tetapi operasi Israel tersebut telah menarik perhatian kepada perlintasan di perbatasan tempar Israel dan Hizbullah berperang pada 2006.
Militer Israel telah mengatakan aktivitasnya akan berhenti di sisi perbatasan Israel untuk sekarang. Tetapi seorang anggota kabinet mengatakan pada Jumat bahwa Israel siap mengambil tindakan di Lebanon terhadap terowongan-terowongan lintas betas jika dipandang perlu.
Pasukan Sementara Pemelihara Perdamaian PBB (UNIFIL), membenarkan keberadaan sebuah terowongan dekat Garis Biru pada Kamis, dan melukiskannya sebagai peristiwa serius.