Ahad 09 Dec 2018 04:24 WIB

Trump Serang Perjanjian Perubahan Iklim dengan Demo di Paris

Trump berkicau melalui akun Twitter pribadinya di tengah pembicaraan iklim PBB.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump kembali menyerang Perjanjian Paris yang bertujuan melakukan sejumlah hal untuk mencegah perubahan iklim. Ia menggunaan protes yang sedang berlangsung di Paris sebagai alasan menolak perjanjian itu.

"Perjanjian Paris tidak berjalan dengan baik untuk Paris. Protes dan kerusuhan terjadi di seluruh Prancis," kata Trump, dilansir dari The Nation, Ahad (9/12).

Trump berkicau melalui akun Twitter pribadinya di tengah pembicaraan iklim PBB di Polandia yang dihadiri oleh 200 negara. Pertemuan ini menyepakati buku aturan universal sebagai acuan janji-janji yang mereka tanda tangani dalam kesepakatan iklim Paris pada 2015 lalu. 

Trump menyebutkan, protes yang terjadi di Prancis dilatarbelakangi rasa keberatan penduduk atas Perjanjian Paris. Menurut dia, orang tidak mau membayar uang dalam jumlah besar ke negara-negara dunia ketiga hanya untuk melindungi lingkungan.

Komentar Trump pada Sabtu (8/12) bukanlah yang pertama kalinya. Trump menilai protes "rompi kuning"  terhadap harga bahan bakar di Paris, yang dimulai sejak 17 November menampar gerakan untuk mencegah perubahan iklim dunia.

Sejak menjadi presiden pada Januari 2017, ia telah menarik Amerika Serikat keluar dari Perjanjian Paris pada upaya untuk menurunkan suhu global. Ia menolak undang-undang perlindungan lingkungan dengan alasan ekonomi AS membutuhkan dorongan.

Trump telah lama menyatakan tidak mempercayai konsensus oleh hampir semua ilmuwan iklim yang dihormati di dunia pada hubungan antara aktivitas manusia dan peningkatan suhu. Bulan lalu, pemerintahan AS mengeluarkan laporan tentang kerugian ekonomi yang besar jika emisi karbon tidak dicegah sehingga berkontribusi kepada perubahan iklim. Tapi Trump menegaskan, ia tak mempercayai temuan itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement