REPUBLIKA.CO.ID BEIJING - Hubungan Cina dan Kanada makin memanas menyusul penahanan Chief Financial Official (CFO) Huawei Technologies Co Ltd, Meng Wanzhou. Cina memperingatkan Kanada akan ada konsekuensi keras jika tidak segera membebaskan Meng Wanzhou.
Cina menyatakan penangkapan tersebut sebagai kasus yang sangat buruk. Dalam sebuah pernyataan singkat, Wakil Menteri Luar Negeri Cina Le Yucheng mengeluarkan peringatan keras kepada duta besar Kanada di Beijing agar membebaskan Meng. Kemenlu Cina menyebut hal itu sebagai protes keras.
"Penangkapan Meng dari Kanada atas permintaan AS adalah pelanggaran serius," ujar Le seperti dikutip Reuters, Ahad (9/12).
Langkah tersebut, menurut Le, mengabaikan hukum dan sangat tidak masuk akal. Ia menyebut ini sebagai perlakuan yang sangat jahat.
"Cina mendesak Kanada untuk segera membebaskan Meng, dan dengan sungguh-sungguh melindungi hak mereka yang sah. Jika tidak, Kanada harus menerima tanggung jawab atas konsekuensi serius yang ditimbulkan," ujar Le.
Menurut mantan duta besar Kanada untuk Cina, David Mulroney, peringatan keras itu memungkinkan adanya pembekuan mendalam dengan cina dalam kunjungan dan pertukaran tingkat tinggi. "Jika berbicara tentang perdagangan bebas akan dimasukkan ke dalam kotak es untuk sementara waktu. Tetapi kita harus hidup dengan itu. Itu adalah harga berurusan dengan negara seperti Cina," ujar David.
Meng Wanzhou ditangkap pihak berwenang di Kanada pada 1 Desember lalu dan akan menghadapi ekstradisi ke Amerika Serikat (AS). Dugaan penangkapan disebabkan Meng atas nama Huawei menutupi hubungan perusahaan dengan sebuah perusahaan yang mencoba penjual peralatan ke Iran.
Meng Wanzhou yang merupakan putri pendiri Huawei ini jika berhasil diekstradisi ke AS Meng akan menghadapi tuduhan konspirasi untuk menipu beberapa lembaga keuangan.
Kementeriian Luar Negeri Kanada mengatkan pada Jumat (7/12) bahwa hubungan Kanada dan Cina sangat penting dan patut dihargai. Dubes Kanada di Beijing telah meyakinkan Cina bahwa akses konsuler akan diberikan kepada Meng. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menanggapi kasus ini dengan mengatakan, Kanada memiliki hubungan ang sangat baik dengan Beijing.
BACA JUGA: AS Tetap Dukung Arab Saudi di Perang Yaman
Penangkapan Meng terjadi sesaat setelah AS dan Cina menyepakati gencetan perang tarif dagang. Kesepakatan tersebut tercapai setelah Presiden Cina Xi Jinping bertemu Presiden AS Donald Trump di sela-sela konferensi tingkat tinggi (KTT) G-20 di Buenos Aires, Argentina, pekan lalu.