Selasa 11 Dec 2018 18:02 WIB

Vladimir Putin dan Netanyahu Dijadwalkan akan Bertemu

Rusia memiliki perhatian khusus atas konflik Palestina-Israel.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Vladimir Putin (kanan) dan Benyamin Netanyahu (kiri)
Foto: AP
Vladimir Putin (kanan) dan Benyamin Netanyahu (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia dan Israel sedang merencanakan pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Keduanya dilaporkan sempat menjalin komunikasi via telepon pekan lalu.

"Para kepala negara (Rusia dan Israel) sepakat untuk menunjuk tanggal pertemuan pribadi mereka melalui saluran diplomatik dan para pembantu mereka," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin (10/12), dilaporkan laman kantor berita Rusia TASS.

Kendati demikian, menurut Peskov, hingga saat ini jadwal pertemuan belum ditentukan. "Sejauh ini tidak ada kesepakatan konkret mengenai hal itu yang telah dicapai. Kami hanya perlu menemukan tanggal yang bertepatan dalam jadwal presiden dan perdana menteri," katanya.

Rusia diketahui memiliki perhatian terhadap konflik Israel-Palestina. Pada April lalu, Pemerintah Rusia dilaporkan telah mengundang Palestina dan Israel untuk mengadakan pertemuan politik di Moskow. Undangan diberikan menyusul memanasnya situasi di Jalur Gaza akibat aksi "Great March of Return".

Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengonfirmasi perihal undangan Rusia. Mereka pun menyambut iktikad baik Moskow untuk meredam ketegangan akibat eskalasi di Gaza. Namun pertemuan itu batal dilaksanakan karena Netanyahu menolak hadir.

Pada September 2016 dan Oktober 2017, Rusia juga pernah mengundang Israel dan Palestina untuk berunding. Palestina menyambut undangan tersebut, tapi Netanyahu dengan tegas menolak.

Pada Juli lalu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas melakukan kunjungan kenegaraan ke Rusia. Kunjungan itu dia manfaatkan untuk berdiskusi dengan Putin. Salah satu isu yang dibahas adalah tentang proses perdamaian Timur Tengah, termasuk penyelesaikan konflik Palestina-Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement