Selasa 11 Dec 2018 21:30 WIB

Ekonomi Cina Disebut Turunkan Kemiskinan Dunia

Tujuan Pembangunan Milenium PBB diklaim berhasil tercapai.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Ban Ki-moon
Foto: EPA-EFE/YONHAP SOUTH KOREA OUT
Ban Ki-moon

REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU -- Mantan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon mengatakan tujuan pertama dari Tujuan Pembangunan Milenium PBB ialah menurunkan angka kemiskinan dunia. Tujuan ini berhasil dicapai karena perkembangan pesat perekonomian Cina.

Ban mengatakan reformasi keterbukaan Cina berhasil membuat ratusan juta orang terbebas dari kemiskinan, baik di Cina sendiri mau pun di negara lain.

"Bank Dunia bangga mengumumkan pada tahun 2010 lalu tujuan pertama dari Tujuan Pembangunan Milenium PBB berhasil dicapai, jika dilihat stastik internal, itu karena Cina, Cina juga telah banyak berkontribusi dalam masalah pembangunan, ini adalah kontribusi yang terpuji," kata Ban dalam sela forum internasional di Gaungzhou seperti dilansir dari Xinhua, Selasa (11/12).

Ban mencatat Cina semakin bertekad untuk melanjutkan reformasi dan keterbukaan mereka. Setelah empat puluh tahun reformasi dan keterbukaan, kata Ban, ia cukup yakin Cina dapat membantu mengimplementasi Tujuan Pembangunan Milenium PBB.

"Dan lagi, tujuan pertama Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pengentasan segala bentuk kemiskinan di seluruh dunia," kata Ban.

Ban seorang diplomat karir asal Korea Selatan yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PBB dari 2007 sampai 2016. Ia juga menyoroti tentang tantangan terhadap multilateralisme yang menjadi fondasi perdamaian dan kemakmuran dunia selama beberapa dekade terakhir.

"Perdamaian, keamanan dan kemakmuran internasional sudah ditopang selama tujuh puluh tahun terakhir oleh sistem multilateralisme dan sekarang multilateralisme menjadi disimbolkan dengan PBB dan Piagam PBB," kata Ban.

Ban mengatakan beberapa negara kini tidak lagi menghargai multilateralisme yang mana sebenarnya adalah tulang punggung masyarakat internasional. "Hal ini sangat mengkhawatirkan," katanya.

Ban juga menyinggung tentang pertemuan trilateral antara dirinya dengan pemimpin Cina dan Amerika Serikat di pertemuan G-20 di Guangzhou pada 2016. Ketika Cina dan Amerika masih sama-sama berkomitmen dalam Kesepakatan Paris. Menurutnya, pertemuan tersebut mempercepat proses Kesepakatan Paris ketika itu.

"Jadi itu adalah langkah yang luarbiasa kontribusi Cina dalam multilateralisme internasional," kata Ban.

Ban mengatakan sangat penting bagi Amerika dan Cina sebagai dua perekonomian terbesar dan paling maju di dunia untuk bekerja sama secara harmonis. Menurutnya, kerja sama Amerika dan Cina sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan global.

Diplomat tersebut juga mengatakan ia terkesan dengan inisiatif Belt and Road yang diajukan Cina. Menurutnya, dengan inisiatif tersebut semua orang di seluruh dunia mendapatkan manfaat dari pembangunan yang berhasil di raih Cina. "Seluruh dunia berbagi masa depan," kata Ban.

Belt and Road adalah sebuah inisiatif yang dibuat oleh Presiden Cina Xi Jinping. Visinya dalam inisiatif ini ia membangun komunitas dengan masa depan bersama untuk umat manusia.

"Sangat penting negara-negara sepanjang Belt and Road akan mendapatkan manfaat dan saling bekerja sama, untuk membangun infrastruktur dan pembangunan ekonomi dan sosial," kata Ban.

Ban mengatakan inisiatif Belt and Road tidak hanya akan menguntungkan negara-negara yang terlibat di dalamnya, tapi juga Cina sebagai penggagas inisiatif ini. "Tantangan global membutuhkan solusi global, kita harus bersama-sama, kita harus bekerja sama," ujarnya.

Baca: Sindikat Cina Borong Produk Susu Formula di Australia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement