Rabu 12 Dec 2018 06:11 WIB

Monyet Mengamuk di Gedung Pemerintahan India

Peringatan sudah dikeluarkan agar terhindar dari serangan kera wajah merah.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Indira Rezkisari
Kera berwajah merah (rhesus macaques).
Foto: Wikimedia
Kera berwajah merah (rhesus macaques).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemerintah India akan menghadapi pemilihan umum yang ketat pada tahun depan. Akan tetapi, pertama-tama, negara itu harus mengatasi lawan sekuat pesaing politik, yakni kawanan monyet. Monyet-monyet itu menjadi ancaman besar di sekitar kantor pemerintahan India di New Delhi.

Kera berwajah merah (rhesus macaques) tersebar di kawasan gedung pemerintahan. Mereka mengambil makanan dan telepon seluler. Monyet-monyet itu juga memecahkan kaca rumah dan membuat takut orang di sekitar ibu kota India itu.

Kawanan monyet berada di sejumlah kawasan sekitar parlemen dan tempat kementerian kunci. Mulai dari kantor perdana menteri sampai kementerian keuangan dan pertahanan. Monyet itu membuat takut pegawai negeri dan masyarakat.

"Mereka sangat sering mengambil makanan dari orang ketika berjalan dan kadang-kadang bahkan merobek dokumen dan arsip dengan memanjat melalui jendela," kata salah satu pegawai di kementerian dalam negeri, Ragini Sharma dilansir Reuters pada Rabu (12/12).

Menjelang sidang parlemen pada musim dingin mendatang, ada peringatan bagi anggota parlemen pada bulan lalu. Peringatan itu menyebutkan cara agar terhindar dari serangan kera. Isi peringatan tersebut yaitu jangan menggoda, memandang atau menatap kera, dan jangan berada di antara induk dan anaknya.

Pertumbuhan pesat kota-kota mendorong kera-kera pergi dari habitatnya ke tempat manusia manusia untuk berburu makanan. Sementara, secara geografis, primata adalah makhluk hidup banyak tersebar di dunia setelah manusia.

Mayoritas masyarakat India beragama Hindu. Mereka menghormati dan memberi makan hewan yang mereka anggap berhubungan dengan manusia. Seperti setengah dewa Hanuman yang mengambil bentuk seekor monyet.

"Tradisi makan sosio-religius ini telah menciptakan lingkaran setan. Mereka menjadi terbiasa diberi makan oleh manusia dan kehilangan rasa takut," kata peneliti ekologi Asmita Sengupta dari Ashoka Trust for Research in Ecology and the Environment.

"Mereka mulai aktif mencari makanan tambahan dan jika kita tidak memberi mereka makan, mereka menjadi agresif," lanjut dia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement