REPUBLIKA.CO.ID, VANCOUVER -- Chief Financial Officer (CFO) raksasa telekomunikasi Cina Huawei, Meng Wanzhou, dilaporkan telah dibebaskan di bawah jaminan oleh pengadilan Kanada.
Putri pendiri Huawei terancam diekstradisi ke Amerika Serikat (AS) untuk menghadapi tuduhan penipuan terkait dengan dugaan pelanggaran sanksi terhadap Iran.
Seorang hakim di Vancouver menetapkan jumlah jaminan terhadap Meng sebesar 7,4 juta dolar AS. Meng akan berada di bawah pengawasan selama 24 jam dalam sehari dan harus memakai tanda mata elektronik di pergelangan kakinya.
Meng (46 tahun) ditangkap di Vancouver pada 1 Desember lalu. Penahanannya telah membuat Cina marah dan mengancam akan memperburuk perang dagangnya dengan AS.
Baca juga, Petinggi Huawei Ditahan, Cina Ancam Kanada.
Dalam persidangan yang digelar tiga hari di Vancouver, pengacaranya telah berusaha memberikan pengajuan bahwa Meng tidak akan menimbulkan risiko penerbangan jika diberikan jaminan. Namun pengajuan itu ditentang oleh jaksa Kanada.
BBC melaporkan, AS menuduh Meng telah menggunakan anak perusahaan Huawei bernama Skycom untuk menghindari sanksi terhadap Iran antara 2009 dan 2014.
Jaksa AS mengatakan, Skycom telah salah diartikan sebagai perusahaan terpisah dan telah menipu bank tentang hubungan yang sebenarnya dengan Huawei. Meng membantah melakukan kesalahan dan mengatakan akan menentang tuduhan tersebut.