REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING -- Otoritas Cina dilaporkan telah menahan seorang pengusaha asal Kanada bernama Michael Spavor. Dia ditangkap karena dituding membahayakan keamanan negara.
Belum ada keterangan resmi dari otoritas Cina tentang penangkapan Spavor. Beijing juga belum menjelaskan mengapa Spavor dituduh membahayakan keamanan negara.
Kendati demikian, rekam jejak Spavor sebagai seorang pebisnis cukup dikenal. Ia diketahui memiliki hubungan cukup akrab dengan pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un.
Sebagai salah satu dari sedikit orang Barat yang memiliki hubungan akrab dengan Kim, Spavor telah mencoba menarik minat internasional untuk berinvestasi dalam proyek-proyek ekonomi Korut. Pada 2015, Spavor terlibat dalam upaya menarik lebih dari 150 juta dolar AS dana asing untuk Wonsan.
Baca juga, Petinggi Huawei Ditahan, Cina Ancam Kanada.
Wonsan adalah sebuah wilayah pengembangan ekonomi Korut. Di wilayah itu pula Spavor dan Kim pernah bermain jet ski bersama beberapa tahun lalu. Selain itu, Spavor juga pernah berusaha menarik investasi asing sebesar 39 juta dolar AS untuk mendanai pabrik bir baru di Korut.
Kedekatan Spavor dengan Korut dapat dirunut setidanya sejak 2001. Pada 2005, Spavor sempat tinggal di Pyongyang selama beberapa bulan dan mengajar di sekolah yang dikelola organisasi non-pemerintah Kanada.
Sejak saat itu, dia menguasai bahasa Korea dengan akses Korut yang kentara. Pada saat itu pula, Spavor menjalin hubungan cukup intens dengan banyak orang dan tokoh di Korut, termasuk Kim Jong-un.
Dia diketahui menyimpan sejumlah foto pertemunnya dengan Kim di ponselnya. Menurutnya, Kim adalah seorang yang cerdas dan penuh karismatik.
Pada 2013, Spavor adalah orang yang berperan dalam mendatangkan bintang NBA Dennis Rodman ke Korut. Kim pun menyambut kedatangan Rodman ke negaranya. "Itu adalah pengalaman paling menakjubkan yang pernah saya alami," kata Spavor dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada 2017.
Pada Februari lalu, Korut menggelar parade militer di pusat kota Pyongyang. Saat itu, Pemerintah Korut melarang sebagian besar media asing meliput acara tersebut. Namun berdasarkan rekaman video, Spavor tampak berada di depan dan tengah area parade tersebut.
Kendati demikian, Spavor selalu menolak berkomentar tentang politik. Ia menyatakan kedekatannya dengan Kim dan Korut adalah karena kegiatannya berfokus pada kepentingan bisnis dan budaya.
Penangkapan Spavor oleh otoritas Cina dikaitkan dengan ditahannya Chief Financial Officer (CFO) Huawei Meng Wanzhou oleh Kanada. Meng ditangkap pada 1 Desember karena dituduh melanggar kesepakatan perdagangan dengan AS.
Kendati saat ini Meng telah dibebaskan dengan jaminan, penangkapannya sempat diprotes keras Pemerintah Cina. "Cina sepenuhnya menentang dan memprotes tindakan semacam ini, di mana hak asasi manusia korban (Meng) telah dilanggar," kata Kedutaan Besar Cina di Kanada sesaat setelah penangkapan Meng terpublikasi.