REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Jumlah korban kecelakaan kereta di Ankara, Turki tersebut bertambah. Sebelumnya, Kamis (13/12) disebutkan empat orang tewas dalam kecelakaan ini kini jumlah korban tewas menjadi sembilan orang dan melukai 47 orang lainnya.
Menteri Transportasi Turki Mehmet Cahit Turhanada mengatakan pukul 06.30 pagi waktu setempat sebuah kereta berkecepatan tinggi dari Ankara menuju Konya bertabrakan dengan sebuah lokomitif yang sedang memeriksa rel di stasiun Marsandiz. Hal ini Turhan katakan usai memeriksa lokasi kejadian.
Kereta transit di stasiun tersebut tanpa berhenti. Setidaknya ada dua mobil terseret menghantam jalan layang yang akhirnya ambruk menimpa kereta.
Turhan mengatakan tiga masinis lokomitif dan enam penumpang tewas dalam tabrakan ini. Satu orang penumpang meninggal dunia setelah dibawa ke rumah sakit sementara sisa korban meninggal lainnya tewas di tempat.
Sebuah kereta berkecepatan tinggi dari Ankara menuju Konya bertabrakan dengan sebuah lokomitif yang sedang memeriksa rel di stasiun Marsandiz.
Stasiun televisi setempat menayangkan gambar yang menunjukan para petugas keselamatan sedang menyelamatkan para penumpang dari mobil-mobil dan puing-puing yang berserakan. Surat kabar Hurriyet melaporkan pasukan anjing pelacak diterjunkan untuk mencari sisa korban selamat.
Turhan mengatakan semua korban sudah dibawa keluar dari puing-puing. Ia yakin tidak ada lagi orang yang terjebak.
Belum diketahui apakah masalah sinyal menjadi penyebab kecelakaan ini. Gubernur Ankara Vasip Sahin mengatakan pemeriksaan teknis sedang dilakukan. Sementara itu stasiun televisi NTV mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya ada tiga jaksa yang sudah ditugaskan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan ini.
Ini bukan kecelakaan kereta pertama di Turki pada tahun ini. Pada bulan Juli lalu ada 10 orang tewas dan lebih dari 70 orang terluka ketika sebuah rel kereta rubuh karena hujan lebat. Pada bulan lalu 15 orang terluka ketika kereta penumbang bertabrakan dengan kereta barang di Provinsi Sivas.