REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Seorang fotografer asal Cina, Lu Guang yang tiga kali memenangkan penghargaan fotografi World Press Photo telah ditangkap di wilayah Xinjiang barat, Xinjiang dengan tuduhan yang tidak jelas. Hal itu disampaikan oleh istrinya, Xu Xiaoli pada hari Kamis (13/12).
Xu menjelaskan, suaminya Lu Guang, telah diundang dalam acara fotografi di ibu kota daerah, Urumqi, pada akhir Oktober lalu. Dia kehilangan kontak dengan suaminya pada 3 November, ketika Lu bepergian sendirian di kota selatan Kashgar. Sejak saat itu, Xu belum mendengar kabar dari suaminya lagi.
"Polisi di kota selatan Kashgar, Xinjiang telah memberitahu keluarga tentang penangkapan Lu," ujar Xu yang berdomisili di Kota New York, Amerika Serikat.
Dalam unggahannya di Twitter, Xu menambahkan keluarganya telah menyewa seorang pengacara. Tetapi hingga saat ini mereka belum menerima pemberitahuan tertulis tentang kasus tersebut. Pihak kepolisian Kashgar pun belum memberi komentar.
Karya Lu yang memenangkan penghargaan sebagian besar terfokus pada isu lingkungan dan sosial yang sensitif di Cina. Beberapa di antaranya termasuk polusi industri, kecanduan narkoba, dan orang yang hidup dengan AIDS.
Beijing telah menghadapi kecaman dari para aktivis, akademisi, pemerintah asing, dan pakar hak asasi PBB atas penahanan massal serta pengawasan ketat terhadap etnis minoritas Uighur dan kelompok Muslim lainnya di Xinjiang.
Pihak berwenang China secara rutin menyangkal represi etnis atau agama di Xinjiang dan mengatakan tindakannya diperlukan untuk memerangi pengaruh ekstremisme agama.