Sabtu 15 Dec 2018 02:00 WIB

Email Ancaman Bom Dikirim ke Berbagai Institusi di AS

Email juga menuntut bayaran senilai 20 ribu dolar AS dalam bentuk Bitcoin

Rep: Christiyaningsih/ Red: Gita Amanda
Email
Foto: wired.com
Email

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lusinan email berisi ancaman pengeboman diterima oleh berbagai perusahaan dan lembaga di Amerika Serikat (AS). Email yang tak diketahui dari mana sumbernya itu diterima, pada Kamis (13/12) siang waktu setempat.

Akibatnya kepolisian mengevakuasi orang-orang dari dalam gedung dan melakulan penyisiran. Email ancaman tersebut diterima di San Francisco, New York, Seattle, Miami, Washington DC, dan tempat-tempat lain di penjuru AS. FBI dan The Bureau of Alcohol, Tobacco, Firearms, and Explosive mengatakan mereka tetap waspada terhadap semua ancaman dan mendampingi masyarakat.

"Seperti biasa, kami menghimbau masyarakat agar tetap waspada dan melaporkan segala bentuk aktivitas mencurigakan yang diduga bisa mengancam keamanan publik," demikian pernyataan FBI dikutip dari CNN.

Tak hanya di AS, email serupa juga terkirim ke Vancouver, Ottawa, dan Toronto, Kanada. Email yang menuntut bayaran senilai 20 ribu dolar AS dalam bentuk Bitcoin itu juga diterima KOCO-TV, perusahaan media yang berafiliasi dengan CNN yang berbasis di Oklahoma.

Pesan tersebut identik dengan email peringatan yang diposting di media sosial oleh Cedar Rapids, Iowa Police Department. Email itu juga mirip dengan email ancaman yang diterima di berbagai lokasi.

"Departemen Kepolisian tidak menemukan bukti apapun yang menunjukkan email itu otentik. Nampaknya email-email ancaman tersebut adalah robo-email yang dikirim ke banyak wilayaj dengan tujuan mengacaukan bisnis. Kami juga menerima info bahwa berbagai perusahaan menerima email yang sama," tulis pihak kepolisian Cedar Rapids dalam postingan di media sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement