REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Sebanyak 11 orang, termasuk dua anak-anak, tewas dan lebih dari 90 orang dirawat di rumah sakit sesudah menyantap makanan keagamaan di kuil di negara bagian Karnataka di India selatan, Sabtu (15/12). Polisi menyebut kejadian itu sebagai dugaan perkara keracunan besar makanan.
Dua orang diperiksa sehubungan dengan kejadian pada Jumat itu. Peserta ibadah itu jatuh sakit setelah makan nasi tomat di kuil Hindu. Banyak orang masih dirawat karena muntah, diare, dan penyakit pernapasan.
Laporan media di India menyatakan kemungkinan keracunan makanan itu adalah hasil dari pencemaran racun hama. Namun, polisi mengatakan terlalu dini menarik kesimpulan tentang penyebabnya.
"Kami mengirim organ korban meninggal dan makanan beracun itu ke laboratorium forensik. Sesudah menerima laporan itu, kita bisa mengatakan apa yang salah," kata Perwira utama polisi di kabupaten Chamarajanagara, Geetha MS.
Geetha mengatakan beberapa burung gagak dan anjing juga ditemukan mati sesudah menyantap makanan itu. Pemerintah Karnataka akan memberikan bantuan keuangan 500 ribu rupee (Rp 105 juta) kepada keluarga korban meninggal.
Pada 2013, 23 murid tewas di negara bagian Bihar, India timur, dalam salah satu keracunan makanan massal terburuk di negara itu. Polisi menduga itu disebabkan minyak goreng yang disimpan dalam wadah yang sebelumnya digunakan untuk menyimpan pestisida.