REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Rashida Tlaib, perwakilan Demokrat dari Michigan memastikan akan mengenakan pakaian tradisional Palestina saat menghadiri pelantikan resmi di Kongres Amerika Serikat yang akan diadakan Januari 2019 nanti.
Rencana ini ditulis Tlaib melalui akun instagram pribadinya. Ia menyebut akan menggunakan pakaian tradisional saat dilantik di Kongres. “Ini adalah apa yang saya kenakan saat saya dilantik di Kongres #PalestinianThobe #ForMyYama," tulisnya di akun instagram.
View this post on InstagramSneak peek: This is what I am wearing when I am sworn into Congress. #PalestinianThobe #ForMyYama
Adapun Yama berarti ibu dalam bahasa Arab. SedangkanThobe adalah pakaian tradisional yang dikenakan di pergelangan kaki sepanjang dunia Arab dan di beberapa bagian Afrika. Thobes Palestina dikenal karena pola bordir merah mereka. Namun, masing-masing kota di Palestina memiliki gaya atau pola bordir Thobes yang berbeda-beda.
Tlaib, merupakan wanita keturunan Amerika Palestina pertama yang menghadiri Kongres AS. Selain Tlaib, Ilhan Omar yang merupakan wanita keturunan Somalia Amerika juga menjadi wanita muslim pertama yang terpilih dalam Kongres November lalu.
Perempuan yang kini berusia 42 tahun ini, merupakan anak dari imigran Palestina yang menetap di Amerika. Ibunya berasal dari desa Beit Ur al-Fauqa dekat Ramallah di Tepi Barat, sedangkan ayahnya berasal dari Beit Hanina, Yerusalem Timur. Pada 2008, Tlaib memenangkan kursi legistatif Michigan, dan menjadi wanita muslim pertama yang melakukannya.
Awal bulan ini, Tlaib mengatakan kepada The Intercept bahwa dia berencana memimpin delegasi kongres ke Tepi Barat yang kini diduduki Israel. Langkah ini amat berbeda dengan perjalanan kongres selama beberapa dekade, yang disponsori oleh kelompok lobi pro-Israel, American Israel Public Affairs Komite (AIPAC).
Dia berharap rencananya ini dapat mengurangi konflik Israel-Palestina. Menurut The Intercept, kelompoknya akan fokus pada isu-isu seperti penahanan anak-anak Palestina, pendidikan, akses ke air bersih, dan kemiskinan Israel.