REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Co-founder Vine yang juga CEO layanan gim HQ Trivia, Colin Kroll ditemukan tewas diduga overdosis di apartemennya, di New York, Amerika Serikat (AS). Pihak kepolisian seperti dilansir BBC segera memeriksa apartemen Kroll setelah kekasihnya menelepon polisi.
Kekasihnya dikabarkan khawatir karena Kroll tidak bisa dihubungi dan meminta kepolisian mengecek kediamannya. Polisi lantas menuju ke tengah kota Manhattan untuk melakukan pengecekan kesehatan kepada Kroll.
Ketika mereka masuk ke kediaman Kroll, pria tersebut sudah tak bernyawa dengan obat-obatan terlarang terserak disekitarnya. Pada Ahad (16/12) waktu setempat Kroll dinyatakan tewas di usia 34 tahun.
Seperti dilaporkan TMZ, saat ini penyebab pasti tewasnya Kroll masih dalam penyelidikan. Namun, polisi menduga dia overdosis oleh obat-obatan itu berjenis kokain dan heroin.
Juru bicara HQ Trivia membenarkan kabar duka tersebut. "Kami mendengar kabar meninggalnya teman dan founder kami, Colin Kroll, dan dengan kesedihan mendalam kami mengucapkan selamat jalan," ujar juru bicara HQ Trivia melalui sebuah pernyataan resmi, seperti dikutip BBC International, Senin.
"Kami mengucapkan belasungkawa untuk keluarga, teman, dan mereka yang dicintai sepanjang masa-masa tersulitnya," tambah pernyataan itu. "Dia memiliki begitu banyak bakat dan telah mencapai begitu banyak hal pada usia muda. Ini benar-benar sia-sia," ujar Ayah Kroll, Alan.
HQ Trivia sempat terkenal dan mencapai popularitas saat pertama kedatangannya pada September 2017. Gim ini mengusung konsep live streaming yang digelar dua hari sehari.
HQ Trivia belakangan ini memang tengah didera masalah. Layanan itu terus kehilangan pengguna. Pada Januari, HQ masuk dalam daftar 10 besar gim yang diunduh di iPhone.
Kini, gim itu naik turun di posisi 250 dan 500 di AS. Kroll juga diketahui tengah mengalami masalah dengan bagian kepegawaian. Para pegawai mengadukannya akibat gaya manajemen yang agresif.
Kroll juga seorang pendiri Vine, layanan streaming video enam detik yang dibeli oleh Twitter pada tahun 2012 seharga 30 juta dolar AS. Vine mengumumkan pada bulan Desember 2016 bahwa Twitter menghentikan aplikasi seluler.