REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Cina Xi Jinping berjanji untuk tetap menjalankan rencana reformasi dan keterbukaan Cina. Namun, Xi menegaskan tidak ada pihak yang dapat medikte gagasannya itu.
"Tidak seorang pun dalam posisi untuk mendiktekan kepada orang-orang Cina apa yang seharusnya atau tidak seharusnya dilakukan," kata Xi seperti dikutip France24, Selasa (18/12).
"Kita harus dengan tegas mereformasi apa yang seharusnya dan dapat diubah, kita harus dengan tegas tidak mereformasi apa yang seharusnya dan tidak dapat diubah," tegas Xi.
Hal itu dikatakannya pada peringatan 40 tahun kebijakan ‘reformasi dan keterbukaan’ Partai Komunis. Xi pun berjanji untuk terus melakukan reformasi ekonomi yang dimulai oleh pemimpin penting Cina, Deng Xiaoping sejak Desember 1978. Xi menegaskan tidak akan ada perubahan pada sistem satu partai.
Baca juga, Cina Peringatkan Dampak Mengerikan Perang Dagang dengan AS.
"Panji sosialisme yang besar selalu terbang tinggi di atas tanah Cina," kata Xi dalam pidato di Beijing yang mengesankan Great Hall of the People.
"Kepemimpinan Partai Komunis Cina merupakan fitur paling penting dari sosialisme dengan karakteristik Cina dan keuntungan terbesar dari sistem sosialis dengan karakteristik Cina," tambah dia.
Pidato tersebut datang ketika Cina menghadapi tantangan keras dari Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan dan front diplomatik. Cina memiliki pengaruh besar dalam perdagangan dunia. Perang dagang dengan AS pun berimbas pada perdagangan dunia.