REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menarik 2.000 pasukan dari Suriah. Trump juga menyatakan kemenangan atas ISIS di Suriah. Namun, pernyataannya ini bertolak belakang dengan penilaian tim ahlinya sendiri dan memicu kemarahan dari anggota legislatif partai Republik.
"Kami sudah lama berperang di Suriah, saya sudah menjadi presiden hampir lebih dari dua tahun dan kami benar-benar sudah melangkah maju, kami sudah menang melawan ISIS, kami sudah mengalahkan mereka, mengalahkan orang jahat dan mengembalikan negara itu, ini waktunya untuk membawa pulang pasukan kami," kata Trump dalam sebuah video yang diunggah di akun media sosial Twitter miliknya, Kamis (20/12).
AS mulai melancarkan serangan udara ke Suriah pada 2014. Mereka mulai memindahkan banyak pasukan ke medan perang untuk melawan ISIS dan pemberontak Suriah di negara yang hancur karena perang saudara tersebut
Trump mendeklarasikan kemenangan secara tiba-tiba. "Saya sangat sedih ketika harus menulis surat atau menelpon orang tua atau istri atau suami tentara yang terbunuh saat berperang untuk negara kami, itu sebuah kehormatan, kami menghibur mereka tapi itu sangat mematahkan hati, tidak ada pertanyaan lagi itu sangat mematahkan hati," kata Trump.
After historic victories against ISIS, it’s time to bring our great young people home! pic.twitter.com/xoNjFzQFTp
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 19, 2018
Dalam video tersebut Trump menambahkan hal itu tidak akan terjadi lagi. Para pasukan AS yang masih bertugas di Suriah akan segera pulang ke rumah mereka. Trump menyebut pasukan AS yang berperang di Suriah sebagai 'pahlawan terhebat di dunia' karena mereka melawan ISIS yang meneror, membunuh, melukai dan mengancam seluruh dunia.
"Dan kami bangga mereka telah mengalahkan ISIS dan saya katakan kepada Anda, mereka di atas sana melihat ke bawah dan tidak ada yang lebih bahagia dan bangga daripada keluarga mereka atas perbuatan baik yang mereka lakukan terhadap begitu banyak orang," tambah Trump.
Dalam video tersebut Trump juga mengatakan menarik pulang pasukan AS yang tersisa di Suriah adalah sesuatu yang diinginkan para prajurit yang gugur dalam operasi militer tersebut. Sebelum Trump mengunggah video tersebut ke khalayak Wakil Presiden AS Mike Pence juga telah mengumumkan hal ini di depan pejabat tinggi militer AS di Pentagon.
"Kami telah mengalahkan ISIS di Suriah, satu-satunya alasan saya ke sana selama masa jabatan Trump," kata Pence.