REPUBLIKA.CO.ID, DARWIN -- Keluarga petani Han Shiong Siah yang memiliki kebun durian di pinggiran Kota Darwin, Australia, tampaknya tidak menduga akan menjadi pusat perhatian dari sejumlah negara Asia. Produksi durian mereka kini semakin dikenal.
Keluarga Siah mulai menanam pohon durian sekitar 30 tahun lalu. Dalam panen belum lama ini, mereka mampu menghasilkan sekitar 35 ton.
Bagi kebanyakan warga Australia, bau durian tidaklah begitu disukai. Namun mereka yang keturunan Asia Tenggara khususnya, durian tak lain adalah rajanya buah-buahan.
CEO Star Media Group, Wong Chun Wai, bahkan sengaja datang dari Kuala Lumpur ke Darwin hanya untuk melihat sendiri kebenaran berita durian produksi Australia ini.
"Saya berada di Darwin hanya untuk satu hal, durian. Saya penggila durian," ujarnya kepada ABC Rural.
Dia mengaku sudah banyak mendengar mengenai durian asal Darwin ini.
"Khalayak di Malaysia pasti akan heboh mendengar hal ini. Mereka pasti panik dan tak akan percaya apa yang saya sampaikan. Ini berita internasional. Percaya saja," kata Wong Chun Wai.
Simon si kulit putih yang viral
Keluarga Siah tahun ini menjual produksi durian mereka ke pasar di negara bagian lainnya, termasuk Adelaide. Di kota yang jauh di selatan benua Australia itu, durian menjadi viral setelah postingan video pemilik toko barang-barang Asia.
Video di akun Facebook itu menampilkan bagaimana pemilik toko bernama Simon Sargent membuka buah durian secara benar. Banyak komentar dari negara Asia yang terkesan.
"Tujuan video ini tadinya untuk menarik pelanggan dan menjual durian sebanyak mungkin. Namun begitu masuk ke Facebook, penjualan kami meningkat di luar perkiraan," katanya.
Sejak itu, katanya, banyak pembeli di tokonya yang datang membeli durian dan memintanya untuk membukakan buah berduri tersebut. "Sepanjang hari saya hanya membuka buah durian," ujar Simon.
Dia menduga karena selama ini jarang sekali melihat orang kulit putih yang tahu mengenai durian, apalagi menjualnya. "Jadi itu yang cukup menarik," katanya.
Dia mengaku sudah dihubungi berbagai media dari Malaysia, Singapura, dan Vietnam. Videonya sudah ditonton 415 ribu kali.
"Gila benar! Mungkin saya akan membaca semua berita, mencetaknya, dan menyimpannya sebagai kenang-kenangan. Ini kenangan bagus bagi saya," tutur Simon Sargent.
Keluarga Siah juga tak menduga
Keluarga petani Han Shiong Siah mengaku panen mereka tahun ini menjadi lebih istimewa dengan banyaknya perhatian dari penggemar durian di luar negeri.
"Rasanya aneh. Saya tak menduga sebuah perkebunan durian di Darwin akan mendapatkan ketenaran internasional seperti ini," kata Siah.
Dia menduga para penggemar durian di Asia Tenggara kaget karena tidak pernah mengira Australia mampu memproduksi durian secara komersial.
"Liputan media luar biasa dalam menyebarkan berita bahwa Australia mampu menanam durian," tambahnya.
Meski pasar durian Australia kemungkinan bisa tumbuh di negara lain jika dilihat reaksi di media sosial, namun Siah mengaku ekspor produksinya masih butuh beberapa tahun lagi.
Saat ini, katanya, mereka fokus meningkatkan perkebunan, meningkatkan produksi serta kualitas buah dan tanaman mereka.
Dia mengaku potensi ekspor tersebut terbuka. "Kami melihat peluang untuk mengirim buah ke Selandia Baru," kata Siah.
Diterjemahkan oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC Australia.