REPUBLIKA.CO.ID, TIRANA -- Albania telah mengusir duta besar Iran dan seorang diplomat lain karena alasan keamanan nasional. Kementerian luar negeri Albania tidak menjelaskan detail pengusiran tersebut. Pemerintah Albania juga tidak memberi penjelasan terkait identitas keduanya.
Namun, Albania mengaku telah berkonsultasi dengan mitra aliansi mengenai keputusan tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan pada Kamis (20/12) bahwa tindakan itu dibuat di bawah tekanan Israel dan Amerika Serikat (AS).
"Saya percaya ini adalah langkah yang bertujuan untuk merusak hubungan Iran dengan Eropa pada waktu yang sensitif. Jelas ini adalah ukuran yang telah diambil di bawah tekanan Israel dan Amerika. Kami mengharapkan Albania untuk menghormati kemerdekaannya sendiri," ujar Kementerian Luar Negeri Iran kepada kantor berita IRNA.
Israel menganggap Iran sebagai musuh yang paling berbahaya dan telah mendukung keputusan Presiden AS Donald Trump pada Mei untuk keluar dari kesepakatan nuklir 2015. Penasihat keamanan nasional AS John Bolton, mendukung keputusan Albania.
"Perdana Menteri Edi Rama dari Albania baru saja mengusir duta besar Iran, memberi isyarat kepada para pemimpin Iran bahwa dukungan mereka untuk terorisme tidak akan ditoleransi," kata Bolton di sebuah posting Twitter.
Ia mengatakan AS akan berdiri bersama Albania untuk melawan perilaku berbahaya Iran di Eropa dan seluruh dunia.