Jumat 21 Dec 2018 00:02 WIB

Sydney Dilanda Hujan Es Berbentuk Kembang Kol

Hujan es sebesar bola tenis dan bola golf terjadi selama badai musim panas.

Red: Nur Aini
Hujan salju, ilustrasi
Foto: AP
Hujan salju, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Hujan es dengan bongkahan batu es berukuran sebesar bola tenis dan bola golf melanda kota Sydney, New South Wales (NSW) selama badai musim panas parah yang terjadi pada Kamis (20/12).

Sejumlah foto yang diunggah di media sosial menunjukkan bongkahan batu es yang jatuh memiliki bentuk seperti kembang kol. Untuk mengetahui mengapa hujan batu es ini memiliki bentuk dan warna seperti kembang kol, penting untuk melihat struktur dan bagaimana terbentuknya.

Pertumbuhan basah atau kering?

Hujan es dengan gumpalan es yang jernih sering kali bentuknya sangat runcing dan terbentuk selama 'pertumbuhan basah' dan semakin putih warnanya, akan semakin buram gumpalan es-nya. Biasanya bentuknya juga akan semakin bundar dan terbentuk selama pertumbuhan kering.

hujan es di Sydney" src="http://www.abc.net.au/indonesian/image/10644890-3x2-700x467.jpg" alt="Bola es berbagai ukuran ditemukan pasca hujan es di Sydney" width="700" height="467" /> Photo: Pada bola es yang ditemukan struktur basah lebih cenderung berbentuk runcing, sementara es keringnya tampak buram dan bulat.

(Twitter: Tungsten_W)

Peneliti dari Monash University Dr Joshua Soderholm mengatakan semua hujan es bermulai sebagai embrio bulat, dengan diameter sekitar 1 sentimeter.

"Ketika mulai membesar, Anda mulai mendapatkan es membeku di setiap arah ... itu fase pertumbuhan basah," kata Dr Soderholm.

Ketika hujan es terbentuk selama pertumbuhan basah, "lobus" akan dipisahkan oleh es berpori, dengan sedikit ruang yang diisi dengan air cair. Ketika air ini membeku, ia membentuk saluran radial atau jari-jari es yang mirip es yang sangat jernih.

"Ketika [hujan es] terbentuk selama pertumbuhan kering, air mulai mengisi celah dan saat itulah Anda mulai mendapatkan jenis batu es bulat, sangat putih," kata Dr Soderholm.

Pertumbuhan hujan es apa ini?

Jika kita melihat hujan es berbentuk kembang kol yang menghantam Sydney pada Kamis (20/12) sore ini, kita dapat melihat embrio terbentuk sebagai pertumbuhan kering - bola es berwarna putih di bagian tengah. Kemudian bola es ini melewati beberapa pertumbuhan basah di mana es kecil terbentuk, dan kemudian es tersebut diisi oleh banyak batu es dengan pertumbuhan kering berwarna jernih. Hujan es dengan batu es berbentuk kembang kol terbentuk secara ilmiah disebut sebagai bentuk struktur lobus cusped.

Tapi seperti yang diamati Dr Soderholm, hujan es yang ditunjukkan dalam gambar ini tampaknya telah meleleh ketika jatuh, dan memberi kita pandangan penuh tentang embrio dari hujan es. Terkadang batu es dalam hujan es bisa meleleh karena jatuh yang dipicu oleh bentuknya. Jika bentuk mereka bulat atau bergerigi, mereka akan jatuh mendadak atau terpental ke bawah. Jika mereka adalah bentuk cakram yang lebar, mereka akan jatuh tanpa terpental ke bawah.

"Ada juga kemungkinan batu dengan bentuk khusus ini hancur ketika jatuh, bertabrakan dengan batu-batu lain, atau ketika menghantam tanah," kata Dr Soderholm.

"Batu es berdiameter lima sentimeter akan jatuh dengan kecepatan sekitar 115 kilometer per jam, sehingga bisa sangat terpental kerasa [sementara] batu es yang berdiameter 8 sentimeter akan turun dengan kecepatan sekitar 175 kilometer per jam."

Dr Soderhold mengatakan perubahan antara pertumbuhan basah dan pertumbuhan kering akan sangat tergantung pada perubahan suhu dan kelembaban dalam sel badai yang khas yang terbentuk sepanjang tahun ini.

"Supercell adalah badai hebat di mana updraught atau arus udara ke atas berputar," jelas Dr Soderholm.

"Rotasi ini memungkinkan badai untuk menjadi jauh lebih teratur dan terkelola dengan baik, dan mereka menjadi lebih intens dan hidup lebih lama."

Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-12-21/sydney-dilanda-hujan-es-berbentuk-kembang-kol/10644912
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement