REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani mengirimkan surat belasungkawa kepada pemerintah Indonesia atas bencana alam tsunami yang terjadi di Selat Sunda pada hari, Sabtu (22/12). Sebagai negara berkembang, Iran merupakan salah satu rekan terpenting Indonesia di Timur Tengah.
"Berita sedih tsunami di Selat Sunda yang merenggut nyawa ratusan masyarakat Indonesia, melukai lebih banyak lagi, menyebabkan duka dan kesedihan yang mendalam," kata Rouhani dalam suratnya, seperti di lansir dari Mehr News Agency, Senin (24/12).
Hingga kini jumlah korban dan kerusakan akibat tsunami yang menerjang wilayah pantai di Selat Sunda terus bertambah. Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Senin (24/12) pagi tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka dan 57 orang hilang.
"Dengan ini saya menyampaikan belasungkawa rakyat dan pemerintah Republik Islam Iran kepada Yang Terhormat (Presiden) dan pemerintah dan bangsa Indonesia, doa untuk mereka meninggal dunia dan berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," kata Rouhani dalam suratnya tersebut.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres juga menyampaikan duka cita mendalam atas hilangnya nyawa, jatuhnya korban luka, dan kerusakan yang disebabkan oleh tsunami tersebut. Guterres menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban dan kepada Pemerintah dan rakyat Indonesia. Guterres pun berharap proses pemulihan cepat bagi para korban.
"PBB siap mendukung upaya penyelamatan dan bantuan yang dipimpin oleh pemerintah yang sedang berlangsung," kata Guterres.
Rival Rouhani yakni Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga sudah menyampaikan belasungkawa atas kejadian ini. Hal tersebut disampaikan Trump, melalui akun twitternya, @realDonaldTrump, Ahad (23/12) waktu setempat.
"Kerusakan yang tidak pernah terpikirkan dari bencana tsunami di Indonesia. Lebih dari dua ratus orang meninggal dan hampir seribu orang terluka atau tidak terhitung jumlahnya," tulis Trump.