Sabtu 29 Dec 2018 10:36 WIB

Kepulauan Galapagos Melarang Penggunaan Kembang Api

Ekosistem Kepulauan Galapagos, terutama fauna yang unik, sensitif pada kembang api.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Endro Yuwanto
Kura kura Galapagos
Foto: www.galapagosonline.com
Kura kura Galapagos

REPUBLIKA.CO.ID, GALAPAGOS -- Kembang api telah dilarang di Kepulauan Galapagos untuk melindungi fauna di tempat tersebut. Dewan lokal menyatakan telah menyetujui dengan suara bulat resolusi yang melarang impor, penjualan, distribusi, dan penggunaan kembang api dan petasan di Galapagos, pada Jumat (28/12).

Seperti dilansir dari Malay Mail, Sabtu (29/12), kembang api yang diperbolehkan adalah kembang api yang menghasilkan cahaya namun tidak bersuara. Kepulauan Galapagos adalah rumah bagi ribuan penduduk serta menjadi tujuan wisata.

Ada alasan tersendiri bagi Galapagos menerbitkan peraturan tersebut. “Ekosistem Kepulauan Galapagos sensitif (ketika) terpengaruh (oleh kembang api), terutama fauna yang unik,” kata Dewan Lokal.

Dewan lokal juga ingin menghindari potensi penurunan kualitas udara atau polusi sumber air. Hewan-hewan bisa menderita karena peningkatan detak jantung, tekanan saraf, dan cemas.

Hal ini secara khusus mengubah perilaku hewan dan mempengaruhi kelangsungan hidup spesies yang mendiami Situs Warisan Dunia milik Ekuador ini. Kampanye pembatasan penggunaan kembang api di Kepulauan Galapagos diluncurkan pada 2017.

Plastik sekali pakai juga telah dilarang di kepulauan itu, yakni sekitar 1.000 kilometer di lepas Pantai Ekuador.

Dikenal karena spesies endemiknya, gunung berapi Kepulauan Galapagos memainkan peran penting dalam penelitian Charles Darwin. Tepatnya, sebelum ia menemukan teorinya tentang evolusi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement