REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Perdana Menteri Irak Adel Abdul Madhi mengatakan, para pejabat tinggi keamanan Baghdad telah bertemu Presiden Suriah Bashar al-Assad di Damaskus. Pertemuan itu membahas masalah ISIS pascakeluarnya pasukan AS dari Suriah.
Madhi pun mengisyarakatkan peran Irak yang lebih besar dalam melawan ISIS.
"Masalah ini memiliki banyak komplikasi," kata Adel Abdul Madhi kepada wartawan, Ahad (30/12 menanggapi pengumuman Donald Trump menarik pasukan AS dari tetangga Irak.
"Jika ada perkembangan negatif terjadi di Suriah, itu akan mempengaruhi kita. Kami memiliki perbatasan 600 km dengan Suriah dan Daesh (ISIS) ada di sana," kata Abdul Mahdi.
Situs berita Irak mengatakan kunjungan itu dilakukan pada Sabtu (28/12).
Menurut Mahdi, rak berusaha untuk bergerak lebih leluasa dengan Suriah. Termasuki kemungkinan Iran melancarkan serangan udara terhadap militan ISIS di wilayah Suriah.
"Ada kelompok yang beroperasi di Suriah, dan Irak adalah cara terbaik untuk menangani ini," katanya, menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan peningkatan keterlibatan pasukan Irak di Suriah.
Abdul Mahdi sebelumnya mengatakan bahwa sekitar 2.000 pejuang ISIS beroperasi di dekat perbatasan di Suriah dan berusaha menyeberang ke Irak.
ISIS secara militer dikalahkan di Irak pada 2017, tetapi terus meluncurkan serangan gerilya terhadap pasukan keamanan di utara negara itu.