REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Cina Xi Jinping menyampaikan pesan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di tengah konflik perang dagang kedua negara. Xi Jinping mengatakan sejarah telah menunjukkan bahwa kerja sama menjadi pilihan terbaik untuk Cina dan Amerika.
Pesan ini disampaikan Xi dalam rangka merayakan 40 tahun hubungan diplomatik AS-Cina. "Hubungan Cina-AS sedang dalam tahapan yang penting," kata Xi, Selasa (1/1).
Pada bulan lalu, kedua negara itu sepakat melakukan gencatan senjata selama 90 hari dalam perang dagang yang terjadi sejak awal 2018. Dalam rentang waktu 90 hari itu, Cina dan AS melakukan negosiasi untuk mengakhiri perselisihan perdagangan tersebut.
Dalam pesannya kepada Trump, Xi mengatakan hubungan Cina-AS memang sering kali naik-turun. Tapi dalam empat dekade terakhir banyak kemajuan yang sudah berhasil dicapai.
Xi mengatakan, hal tersebut telah memberikan manfaat kepada kedua belah pihak dan sangat berkontribusi dalam perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan dunia.
"Saya sangat menekankan betapa pentingnya membangun hubungan Cina-AS dan saya ingin bekerja sama dengan Presiden Trump," kata Xi.
Trump pun membalas pesan tersebut dengan mengatakan prioritasnya saat ini untuk memajukan hubungan AS-Cina yang kooperatif dan konstruktif. Pada pekan lalu Xi dan Trump juga telah berbicara melalui sambungan telepon.
Usai berbicara dengan Xi, Trump mengatakan ia melakukan pembicaraan telepon yang lama dan sangat baik dengan Xi. Trump mengatakan ada kemungkinan AS akan melakukan kesepakatan dagang yang bagus dengan Cina.
Kementerian Perdagangan Cina mengatakan Cina dan Amerika sudah membuat rencana untuk membahas isu perdagangan pada bulan Januari ini.
Kantor berita Xinhua menulis sebuah komentar tentang pesan Xi ini. Menurut mereka, wajar kedua negara sering tidak setuju dalam suatu persoalan tertentu. Apalagi, kedua negara memiliki sistem sosial, jalur pembangunan serta latar belakang sejarah dan budaya yang berbeda.
Pada 2019 ini, ada beberapa peringatan peristiwa sensitif bagi Cina. Tahun ini akan menjadi peringatan 30 tahun pembantaian mahasiswa di Tiananmen Square.
Pada Rabu (2/1), Xi untuk pertama kalinya menyampaikan pidato tentang Taiwan yang ingin melepaskan diri dari Cina. Pidato tersebut disampaikan dalam rangka merayakan 40 tahun hubungan Cina-Taiwan.