Rabu 02 Jan 2019 15:52 WIB

Kim Jong-un Siap Bertemu Lagi dengan Trump

Kim menilai Pyongyang telah mengambil langkah nyata untuk menyetop program nuklir.

Presiden AS Donald Trump saat berjalan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Hotel Capella di Pulau Sentosa Singapura, Selasa (12/6).
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump saat berjalan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Hotel Capella di Pulau Sentosa Singapura, Selasa (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong siap bertemu kembali kapan pun dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mewujudkan tujuan bersama menyangkut penghapusan senjata nuklir di Semenanjung Korea.

Namun, Kim memperingatkan ia mungkin akan mengambil langkah lain jika AS terus menerapkan sanksi dan tekanan terhadap negaranya.

Dalam pidato menyambut Tahun Baru yang disiarkan televisi secara nasional, Selasa (1/1) Kim mengatakan denuklirisasi merupakan keinginannya yang nyata. Korea Utara telah menyatakan di dalam dan luar negeri tidak akan lagi membuat dan menguji coba senjata nuklir ataupun menggunakan dan mengembangkannya.

Baca juga, Kim Jong-un Kirim Pesan Damai ke Donald Trump.

Kim menambahkan, Pyongyang sudah mengambil berbagai langkah nyata. Jika Washington menanggapi dengan sikap bisa dipercaya serta menyesuaikannya dengan tindakan konkrit, maka hubungan bilateral akan cepat berkembang dengan baik."

"Saya selalu siap duduk bersama dengan presiden AS kapan pun nanti, dan akan bekerja keras untuk membuat hasil yang diterima oleh masyarakat internasional tanpa ada kegagalan," kata Kim.

Namun, Kim memperingatkan bahwa Korea Utara kemungkinan akan terpaksa mempertimbangkan langkah baru melindungi kedaulatannya jika Amerika Serikat berupaya memaksakan kehendak secara sepihak terhadap Pyongyang.

Tidak jelas apa yang dimaksud Kim dengan langkah baru itu. Namun pernyataannya kemungkinan soal sikap Korea Utara yang mungkin saja melanjutkan program nuklirnya.

Menanggapi kabar tersebut, Trump menulis di Twitter, "Saya juga menantikan pertemuan dengan Ketua Kim, yang dengan baik merealisasikan bahwa Korea Utara memiliki potensi ekonomi besar!"

Dalam pertemuan bersejarah mereka di Singapura pada Juni tahun lalu, Kim dan Trump menyatakan tekad untuk menjalankan langkah menuju penghapusan senjata nuklir serta membangun perdamaian yang abadi dan stabil. Namun sejauh ini, tekad keduanya itu belum menghasilkan kemajuan besar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement