Kamis 03 Jan 2019 08:44 WIB

Trump: Shutdown Pemerintah AS Bisa Berlangsung Lama

Trump enggan mundur dari tawarannya meminta anggaran untuk bangun tembok perbatasan.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump
Foto: REUTERS/Mike Segar
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengalah untuk meminta pendanaan terkait pembangunan tembok perbatasan. Pada Rabu (2/1) ini, shutdown atau penutupan pemerintahan federal AS telah memasuki hari ke-12.

Shutdown yang dimulai pada 22 Desember itu dipicu oleh permintaan dana sebesar lebih dari 5 miliar dolar AS yang diajukan Trump untuk mendanai pembangunan tembok di perbatasan selatan AS.

Trump mengatakan kepada wartawan pada Rabu (2/1), shutdown bisa berlangsung lama. Menurut dia, pembangunan tembok itu merupakan subjek yang terlalu penting untuk ditinggalkan. "Saya pikir orang-orang di negara ini akan berpikir saya benar. Dan bisa dalam waktu yang lama sebelum pemerintahan dibuka kembali," ujar Trump, dikutip Aljazirah.

Trump juga menolak tawaran pemerintahannya untuk menerima dana sebesar 2,5 miliar dolar AS buat pembangunan dinding. Tawaran itu dibuat ketika Wakil Presiden AS Mike Pence dan pejabat tinggi lainnya bertemu dengan pemimpin Senat dari Partai Demokrat, Chuck Schumer, di awal shutdown.

Komentar Trump itu disampaikan menjelang digelarnya pertemuan di Gedung Putih oleh pejabat senior Departemen Keamanan Dalam Negeri. Menurut Trump, pertemuan itu dilakukan untuk mengajukan permohonan kepada para pemimpin Kongres terkait dana tembok perbatasan.

Pemimpin minoritas House Kevin McCarthy mengatakan kepada wartawan, Trump telah meminta para anggota Republikan dan Partai Demokrat kembali pada Jumat (4/1) untuk melanjutkan pertemuan. "Presiden meminta kami untuk kembali pada Jumat untuk pertemuan baru Kongres," kata McCarthy.

Tidak jelas apakah pertemuan itu akan menghasilkan terobosan dalam perselisihan terkait sengketa pendanaan.

Baca juga, Pemerintah AS Shutdown, Taman Nasional Jadi Kotor.

Ketika Demokrat yang dipimpin oleh Nancy Pelosi mengambil alih House pada Kamis (3/1), mereka berencana untuk menyetujui paket anggaran pengeluaran dua bagian yang dimaksudkan untuk mengakhiri shutdown. Namun prospek perjalanannya suram di Senat, tempat Partai Republik memegang mayoritas.

Anggaran Demokrat di House tidak termasuk dana 5 miliar dolar AS yang diinginkan Trump untuk pembangunan tembok. Anggaran itu juga menjadi pertarungan besar pertama Kongres baru antara Partai Demokrat di House yang dipimpin oleh Pelosi dan Partai Republik di Senat yang dipimpin oleh Mitch McConnell.

Di Capitol pada Rabu (2/1), Pelosi mengatakan ia berharap Partai Republik dan Gedung Putih dapat mendengar apa yang ia tawarkan untuk mengakhiri shutdown. Gedung Putih menolak proposal Demokrat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement