Kamis 03 Jan 2019 15:08 WIB

Korban Tewas Kecelakan Kereta di Denmark Bertambah

Kecelakaan ini jadi pukulan industri perkeretaapian Denmark yang terkenal paling maju

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolanda
Kecelakaan kereta di Denmark
Foto: AP
Kecelakaan kereta di Denmark

REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN -- Kepolisian Denmark mengatakan jumlah korban tewas dalam kecelakaan kereta yang terjadi pada Rabu (2/1) kemarin terus bertambah. Jumlah total korban tewas dalam kecelakaan ini naik dari enam orang menjadi delapan orang. 

Sebanyak lima orang perempuan dan tiga orang laki-laki tewas dalam kecelakan di jembatan yang menghubungkan dua pulau besar di Denmark. Juru bicara kepolisian Denmark mengatakan sampai saat ini para korban belum berhasil diidentifikasi. 

Kecelakaan kereta ini terjadi di atas Great Belt Bridge yang menghubungkan Pulau Zealand dan Funen. Sampai kini penyebab kecelakaan juga belum diketahui pasti. `

Namun kabarnya kereta berpenumpang ditabrak sebuah benda dari kereta barang saat hendak menuju ibu kota. Kepada stasiun televisi CNN, seorang juru bicara perusahaan pembuat bir Carlsberg mengatakan produk perusahaannya sedang diangkut dengan kereta barang yang melewati Great Belt Bridge. 

photo
Kecelakaan kereta di Denmark

"Kereta itu tampaknya membawa barang-barang kami. Kami tidak mengangkut barang-barang kami sendiri di Denmark, bir-bir itu dibawa oleh Deutsche Bahn Cargo Scandinavia," kata kata Kasper Elbjorn.

Badai menyulitkan proses evakuasi para korban. Direktur pelaksana layanan kereta api nasional Denmark, DSB, Flemming Jensen mengatakan pihaknya menangani kecelakaan ini dengan sangat serius. "Pikiran kami bersama kerabat dan kami melakukan semua yang kami bisa dan apa pun sepraktis mungkin, untuk membantu klien dan kerabat mereka," katanya.

Kecelakaan ini menjadi pukulan keras bagi jaringan perkeretaapian Denmark. Pasalnya Denmark memiliki jaringan kereta yang paling canggih dan maju di dunia. 

Baca juga, Kecelakaan Kereta Denmark, Enam Orang Dilaporkan Tewas

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement