REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berharap segera bertemu dengan presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un untuk kedua kalinya guna membicarakan denuklirisasi. Trump mengaku telah menerima surat yang menurutnya bagus, dari Presiden Kim soal pertemuan kedua mereka.
Trump mengklaim AS telah membuat banyak kemajuan dalam pembicaraan dengan Pyongyang tentang program nuklir Korut. "Kami benar-benar menjalin hubungan dengan sangat baik, banyak hal baik terjadi," ujarnya kepada wartawan di Gedung Putih seperti dikutip Anadolu Agency, Kamis (3/1).
"Kami mengadakan pertemuan enam bulan yang lalu di Singapura. Sekarang kami mungkin akan melakuakn pertemuan lain. Dia ingin bertemu, saya juga ingin bertemu," kata Trump.
Komentar Trump tersebut, muncul usai pidato presiden Kim yang disiarkan televisi nasional dalam rangka menyambut Tahun Baru. Kim mengatakan, ingin bertemu Trump, namun dia juga memperingatkan bahwa kemungkinan dirinya akan mengambil langkah baru jika Washington tidak mencabut sanksi terhadap Korut dan terus menekan negaranya.
Pembicaraan kedua negara terhenti di tengah desakan ekonomi Korut oleh AS. Sebelumnya, AS memberlakukan sanksi ekonomi sampai kesepakatan untuk membersihkan Semenanjung Korea dari senjata nuklir.
Meski demikian, Trump menguji negosiasi yang tengah berlangsung. "Anda akan mengalami perang besar yang menyenangkan di Asia," kata Trump.
Sekutu AS, Korea Selatan (Korsel) yang juga bersitegang dengan Korut telah mengadakan pembicaraan pararel dengan Korut untuk mengakhiri perang Korea secara resmi. Korsel juga melakukan pembicaraan untuk mengakhiri program rudal balistik dan nuklir Korut.
Dalam pertemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya, para pemimpin Korea Selatan dan Utara bertemu sebanyak tiga kali pada 2018, yakni pada bulan April, Mei, dan September.
Pertemuan pada 27 April menandakan penandatanganan Deklarasi Panmunjom untuk Perdamaian, Kemakmuran, dan Kesatuan Semenanjung Korea. Deklarasi itu menjadi fondasi formal untuk denuklirisasi Korea Utara lebih lanjut dan kesepakatan damai antara kedua negara.
Baca: AS akan Gelar Latihan Rudal di Jepang