Jumat 04 Jan 2019 15:43 WIB

India Kecam Ejekan Donald Trump

Ejekan Trump terkait bantuan India dalam membangun infrastruktur Afghanistan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Partai penguasa dan oposisi India mengecam Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dia dianggap telah melecehkan dan mengolok-olok peran India dalam membantu pembangunan infrastruktur di Afghanistan yang dilanda konflik. 

Kecaman muncul setelah Trump, pada Rabu (2/1), menceritakan tentang hubungannya yang terjalin baik dengan Perdana Menteri India Narenda Modi. Trump mengungkapkan bahwa Modi sering sekali menyinggung peran India dalam membangun perpustakaan di Afghanistan. 

"Kamu tahu apa itu? Itu seperti lima jam yang kami habiskan (untuk membahas perpustakaan). Dan kita seharusnya mengatakan, 'oh terima kasih atas perpustakaannya'. Saya tidak tahu siapa yang menggunakan perpustakaan di Afghanistan," kata Trump kepada awak media di Gedung Putih. 

Tak diketahui perpustakaan mana yang dirujuk oleh Trump. Namun, komentarnya itu segera mengundang kemarahan dan kecaman dari kalangan politisi India, baik mereka yang tergabung dalam partai pemerintah maupun oposisi. 

"Mungkin Trump harus tahu bahwa ketika dia mengutuk setiap bantuan lainnya di Afghanistan, India telah membangun tidak hanya perpustakaan, tapi juga jalan, sekolah, bendungan, dan bahkan gedung parlemen," ujar Sekretaris Jenderal Bharatiya Janata Party (BJP) Ram Madhav melalui akun Twitternya pada Kamis (3/1). BJP merupakan partai yang dipimpin Narenda Modi. 

"Kami membangun kehidupan, yang oleh rakyat Afghanistan berterima kasih kepada kami, tidak peduli apa yang orang lain lakukan atau tidak," kata Madhav. 

Kongres India turut memprotes keras komentar Trump. Kongres mengatakan India tidak membutuhkan khotbah dari AS di Afghanistan. Sementara itu, kantor Modi belum memberikan respons apa pun terkait ejekan Trump. 

India dan AS adalah dua negara yang sama-sama mendukung keberlangsungan pemerintah Afghanistan. AS, selama lebih dari 10 tahun, telah menjadi sekutu utama Afghanistan dalam memerangi Taliban. 

Saat ini terdapat sekitar 14 ribu tentara AS di negara tersebut. Namun Trump telah berencana untuk menarik lebih dari 5.000 personel. Hal itu dianggap menjadi tanda bahwa kesabaran Trump menipis menghadapi perang terpanjang AS. 

Sementara India merupakan donor Asia Selatan terbesar ke Afghanistan. New Delhi tercatat telah mengucurkan dana sebesar 2 miliar dolar AS untuk kebutuhan rekonstruksi Afghanistan. 

Selama beberapa tahun terakhir, India telah membantu proses pembangunan jalan, saluran transmisi listrik, termasuk gedung parlemen Afghanistan. Peran India dinilai memang cukup penting bagi proses rekonstruksi Afghanistan. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement