REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Militan Houthi dilaporkan telah menyita 72 truk bantuan kemanusiaan milik Program Pangan Dunia (WFP) yang sedang dalam perjalanan menuju Provinsi Ibb pada Sabtu (5/1). Laporan tersebut dikonfirmasi oleh Menteri Administrasi Lokal dan ketua Higher Committee for Relief Yaman, Abdul Raqeeb Saif Fateh.
"Houthi melakukan pekerjaan sistematis dengan menyerang operasi bantuan di Yaman, membuat orang-orang Yaman kelaparan, dan merampas hak-hak mereka yang paling mendasar," ujar Fateh kepada kantor berita Pemerintah Yaman, Saba New, dikutip Arab News.
Menurutnya, milisi Houthi telah mencegah kedatangan bantuan bagi warga yang membutuhkan di daerah-daerah yang ada di bawah kendali mereka. Fateh meminta Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Yaman, Lise Grande, untuk campur tangan dan menekan Houthi Hagar melepaskan truk-truk bantuan yang disita.
"Pemerintah Yaman akan membawa kasus-kasus ini ke pengadilan internasional untuk melawan Houthi yang secara langsung membuat orang-orang Yaman kelaparan dan berkontribusi terhadap kemunduran situasi kemanusiaan di wilayah kendali mereka. Milisi adalah pelanggar terbesar operasi kemanusiaan di dunia," ungkap Fateh.
Ia mengatakan Pemerintah Yaman telah berkoordinasi dengan donor dan organisasi internasional untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan tak terhenti ke semua wilayah.
Dia meminta WFP menerapkan sistem sidik jari elektronik di daerah-daerah yang dikontrol oleh Houthi untuk memastikan keamanan yang lebih baik saat distribusi bantuan. Sistem itu juga untuk menghindari penjarahan yang dilakukan oleh milisi bersenjata.
Fateh mendesak organisasi bantuan internasional yang bekerja di Yaman untuk tidak berurusan dengan Houthi dan hanya berurusan dengan organisasi serta mitra lokal. Menurut dia, mitra lokal lebih dapat diandalkan, efisien, transparan, dan adil dalam distribusi bantuan.