REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Laksamana Muda Kevin Sweeney menjadi petinggi Pentagon ketiga yang mengundurkan diri dari jabatannya. Sweeney mengundurkan diri satu pekan usai Menteri Pertahanan Jim Mattis mengundurkan diri karena Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menarik mundur pasukan AS di Suriah.
"Waktu yang tepat untuk kembali ke sektor swasta," kata Sweeney dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Sky News, Ahad (6/1).
Dalam surat pernyataan tersebut ia sama sekali tidak menyinggung Trump sebagai Komandan Tertinggi Angkatan Bersenjata AS. Sweeney hanya mengatakan merasa terhormat dapat bekerja bersama rekan-rekannya di Pentagon.
Sebelumnya, utusan khusus koalisi global melawan ISIS, Brett McGurk juga mengundurkan diri setelah Trump mengumumkan penarikan pasukan dari Suriah. Begitu juga dengan juru bicara Departemen Pertahanan AS Dana White.
Mattis mengundurkan diri karena berbeda pendapat dengan Trump. Pengunduran diri Mattis ini dilakukan satu hari setelah Trump menolak nasihatnya dan menarik pasukan AS yang berada di Suriah. Mattis mengumumkan rencana pengunduran dirinya dalam surat pengunduran diri yang ditunjukkan kepada Trump.
Surat tersebut berisi tentang semakin berkembangnya perpecahaan di antara mereka dan secara implisit mengkritik Trump yang mengabaikan sekutu terdekat AS. Gedung Putih mengatakan Mattis merilis surat tersebut setelah bertatap muka dengan Trump di mana kedua orang tersebut juga menunjukan perbedaan mereka.
"Karena Anda memiliki hak untuk memiliki Menteri Pertahanan yang dalam hal ini memiliki pandangan yang selaras dengan Anda dan persoalan lainnya, saya yakin ini langkah yang tepat bagi saya untuk mengundurkan diri dari posisi saya," kata Mattis dalam surat tersebut.
Dalam surat itu Mattis mengatakan ia tidak dipaksa mengundurkan diri oleh Trump. Pada hari Rabu, (19/12) Trump mengumumkan akan menarik pasukan AS dari Suriah, keputusan yang bertentangan dengan kebijakan AS di kawasan tersebut.