REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Pengadilan di Bangladesh menahan tujuh pria, termasuk seorang pemimpin lokal dari Partai Liga Awami terkait kasus pemerkosaan. Seorang ibu diduga diperkosa oleh sekelompok pria karena memilih partai oposisi, Partai Nasionalis Bangladesh dalam pemilihan pekan lalu.
Suami ibu itu mengajukan gugatan pekan lalu. Menurut lembaran gugatan, sekelompok pria memaksa masuk ke rumah di distrik Noakhali. Mereka mengikat ibu dan empat orang anaknya. Pelaku melakukan pelecehan seksual kepada sang ibu saat tengah malam.
Tetangga mereka membantu keluarga malang itu setelah para penyerang pergi. Ibu berusia 35 tahun tersebut segera dibawa ke rumah sakit. Menurut laporan, dia diduga telah diperingatkan oleh para pria sebelumnya hari itu, saat berada di pusat pemungutan suara untuk tidak memilih kandidat oposisi.
Dia mengatakan kepada media lokal bahwa korban secara khusus membuat marah Ruhul Amin, mantan pemimpin lokal Liga Awami, dan kemudian mengirim kaki tangannya untuk menyerangnya.
Baca juga, Belasan Orang Terbunuh dalam Pemilu Bangladesh.
Serangan malam pemilihan telah memicu protes dan kemarahan di media sosial. Kelompok oposisi menggelar aksi protes di ibu kota Dhaka dan Noakhali. Mereka sekarang meminta partai yang berkuasa untuk meminta maaf atas tindakan keji.
"Pemimpin dan aktivis yang tak terhitung jumlahnya terluka dalam serangan sebelum dan sesudah pemilihan, dan bahkan seorang ibu dari empat anak tidak terhindar dari kebrutalan pemerkosaan geng," ujar Mirza Fakhrul Islam Alamgir dari Partai Nasionalis Bangladesh setelah bertemu dengan korban perkosaan dilanisr BBC, Senin (7/1).
Kendati demikian, para pemimpin Liga Awami setempat telah membantah tuduhan terhadap mereka dan pendukungnya.
Liga Awami memenangkan kemenangan besar dalam pemilihan Ahad lalu.
Perdana Menteri Sheikh Hasina kembali menduduki jabatannya untuk ketiga kali berturut-turut dalam pemilihan Desember. Partai Hasian dan sekutunya memenangkan hampir semua dari 300 kursi parlemen yang diperebutkan.
Aliansi oposisi hanya memenangkan tujuh kursi. Namun oposisi mengutuk beragam kecurangan dalam pemilihan, mereka menuntu pemungutan suara ulang.
Pemilu Bangladesh memicu kekerasan, intimidasi dan klaim kecurangan suara. Setidaknya 17 orang tewas dalam bentrokan antara partai yang berkuasa dan pendukung oposisi.