Senin 07 Jan 2019 21:19 WIB

Gedung Baru ASEAN Ditargetkan Rampung Maret 2019

Gedung baru memiliki dua tower.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Muhammad Hafil
ASEAN
ASEAN

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pembangunan Gedung Sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) terus dikebut. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan bantuan teknis bagi Kementerian Luar Negeri dalam pembangunan gedung yang berada di Jalan Trunojoyo Nomor 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, progres pembangunan Gedung Sekretariat ASEAN saat ini sudah mencapai 85 persen dan ditargetkan rampung pada Maret 2019.

“Gedung ini nantinya akan memiliki Sertifikat Laik Fungsi (SLF). Gedung ini juga didesain ramah lingkungan dengan standar Sertifikat Green Building Tingkat Platinum dari Green Building Council Indonesia (GBCI),” kata Basuki saat melakukan peninjauan bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke proyek pembangunan Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta, Senin, (7/1).

Saat ini, dari 20 bangunan gedung yang tersertifikasi Green Building oleh GBCI terdiri dari tingkat Platinum sebanyak tiga bangunan yakni Dusapun Gunung Putri, Gedung United Tractors HO, dan Gedung Kementerian PUPR, tingkat Gold sebanyak 12 bangunan dan silver sebanyak lima bangunan. 

Retno mengatakan, optimalisasi penyelesaian pekerjaan agar tepat waktu perlu diimbangi dengan kualitas kerja sehingga tepat mutu.

“Ketika kita fokus mengejar waktu penyelesaian, tetap kita harus perhatikan kualitaskarena menyangkut keamanan,” kata Retno. Groundbreaking Gedung Sekretariat ASEAN dilakukan pada awal Januari 2018. 

Pembangunan dilakukan di atas lahan seluas 11.369 meter persegi dengan luas bangunan 49,993 meter persegi. Gedung memiliki dua tower dengan masing-masing setinggi 16 lantai, yang dilengkapi dengan dua basement dan satu podium yang terdiri dari lima lantai. Konstruksi yang digunakan juga telah mengakomodir bangunan tahan gempa. 

Untuk menghubungkan dua tower, terdapat jembatan penghubung (skybridge) sepanjang 40,5 meter. Jembatan ini menjadi jembatan terpanjang di Indonesia untuk kategori jembatan gedung tanpa penyangga dan mendapatkan piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia.  

Total anggaran pembangunan gedung ini sebesar Rp 448,77 miliar dengan menggunakan sumber dana APBN tahun anggaran 2017-2018.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement