Rabu 09 Jan 2019 05:17 WIB

Badai Salju Rusak Kamp Pengungsi Suriah di Lebanon

Lebih dari 1 juta warga Suriah berlindung di Lebanon sejak konflik 2011.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Nashih Nashrullah
 Pengungsi Suriah bersiap meninggalkan negaranya untuk mencapai Arsal, kota perbatasan Lebanon Kamis (28/6).
Foto: AP Photo/Bilal Hussein
Pengungsi Suriah bersiap meninggalkan negaranya untuk mencapai Arsal, kota perbatasan Lebanon Kamis (28/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Badai di Lebanon menyebabkan banjir di tempat pengungsian warga Suriah. Badai bersalju tersebut merusak tenda dan tempat tidur serta makanan yang menambah kesusahan para pengungsi.

Lebih dari 1 juta warga Suriah berlindung di Lebanon sejak perang terjadi di rumah mereka pada 2011. PBB mengatakan, sebagian besar dari mereka hidup dalam kemiskinan.

"Lihat cuaca ini, kita terputus dari segalanya, tenda sudah runtuh, kami kembali ke Tuhan," kata salah satu pengungsi, dikutip dari AFP, Selasa (8/1).

Para pengungsi mengatakan, badai terjadi kemarin Senin (7/1) dan salju memenuhi permukiman mereka. Dikatakan pula para pengungsi tidak mendapatkan makanan dan jalanan ditutup sejak kemarin.  

Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan langkah darurat telah dilakukan untuk menyelamatkan keluarga yang terlantar dan membantu mereka yang kedinginan. 

"Diseluruh Lebanon, setidaknya 66 permukiman informal telah ditemukan dan sangat terdampak banjir. 15 di antaranya runtuh," kata juru bicara UNHCR, Lisa Abou Khaled.

PBB mengatakan telah mendistribusikan barang-barang bantuan seperti tenda baru, selimur, kasur, dan peralatan drainase. 

UNHCR memperkirakan bahwa sekitar 850 permukiman informal menampung 50 ribu pengungsi berisiko banjir.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement