REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Tujuh anggota keluarga Palu di Turki barat telah ditahan oleh polisi saat sedang wawancara siaran langsung televisi. Menurut laporan media setempat, keluarga Palu dianggap sebagai keluarga paling menakutkan karena telah melakukan berbagai aksi pembunuhan dan kekerasan seksual.
Saat penangkapan terjadi, salah satu anggota keluarga itu, Tuncer Ustael, sedang diwawancara oleh pembawa acara Muge Anli di stasiun televisi swasta ATV. Setelah itu, polisi melakukan penggerebekan di rumah mereka di Provinsi Kocaeli pada Rabu (9/1).
Anli dan tamu-tamunya di studio bertepuk tangan ketika penahanan disaksikan secara langsung. "Kami tidak bersalah. Kami tidak menguburkan siapa pun," kata istri Ustael, Emine, kepada wartawan ketika ia dibawa ke kantor polisi bersama suaminya.
Beberapa jam setelah petugas polisi memborgol Ustael dalam siaran langsung yang disaksikan jutaan penonton, kantor kejaksaan memberlakukan larangan publikasi pada berita terkait investigasi keluarga Palu.
Baca juga, Polisi Tangkap Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga.
Dakwaan polisi mengatakan, Ustael yang menikah dengan salah satu anggota keluarga Palu pada 2008, telah memperkenalkan dirinya sebagai dukun yang bisa mengendalikan jin.
Ustael telah mengubah sebagian besar anggota keluarga Palu menjadi pengikut setia kultus pribadinya. Namun ia kemudian mengarahkan pembunuhan tiga keluarga anggota dan memperkosa sedikitnya empat orang anak. Dalam satu dasawarsa, Ustael hanya dihukum satu kali karena dituduh merebut aset anggota keluarga.
Sementara, dakwaan yang lebih serius seperti pembunuhan dan pedofilia, telah dicabut pada 2014, usai empat orang yang diduga kaki tangan Ustael dalam keluarga bersaksi untuk melindunginya. Tuduhan itu muncul kembali setelah dua anggota keluarga Palu muncul di acara Anli bulan lalu.
Siaran harian tentang kasus ini telah berlangsung dalam beberapa minggu terakhir. Polisi mulai bergerak pada Rabu (9/1), karena seorang ibu dan putrinya dalam keluarga itu masih hilang.
Tiga anggota keluarga Palu dilaporkan dirawat di rumah sakit jiwa menyusul dugaan adanya penyiksaan. Profesor psikiatri Ahmet Ertan Tezcan mengatakan kepada kantor berita Demiroren, kesediaan Ustael untuk muncul dalam siaran langsung mengisyaratkan bahwa ia mungkin memiliki gangguan jiwa juga.
Hurriyet melaporkan, investigasi kriminal terkait keluarga Palu, yang diluncurkan oleh kantor Kepala Kejaksaan Kocaeli Korfez, saat ini masih berlanjut.