REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump membatalkan rencana perjalanannya akhir bulan ini ke Davos, Swiss, pada Kamis (10/1), untuk menghadiri Forum Ekonomi Dunia. Pembatalan itu diumumkan di tengah shutdown atau penutupan sebagian pemerintahan AS yang sedang berlangsung.
Aljazirah melaporkan, dalam sebuah cicitan di Twitter, Trump menyalahkan Partai Demokrat atas shutdown pemerintah yang dimulai pada 22 Desember lalu. Shutdown terjadi setelah Trump dan rekan-rekannya dari Partai Republik dan Partai Demokrat gagal mencapai kesepakatan mengenai alokasi dana lebih dari 5 miliar dolar AS untuk membangun tembok perbatasan AS-Meksiko atas permintaan Trump.
Partai Demokrat yang balik menyalahkan Trump atas shutdown, telah menentang pembangunan tembok perbatasan. Mereka menyebut pembangunan itu tidak efektif, tidak bermoral, dan mahal.
Sebaliknya, mereka justru setuju untuk mengalokasikan dana lebih dari 1,3 miliar dolar AS untuk langkah-langkah keamanan perbatasan yang lebih luas yang tidak termasuk pembangunan tembok.
Menjelang perjalanan ke perbatasan AS di Texas pada Kamis (10/1), Trump kembali mengancam akan mengumumkan status darurat nasional jika kesepakatan tidak dapat dicapai. Jika Trump mewujudkan ancaman itu, kemungkinan dia akan digugat di pengadilan.
Sebelumnya, Trump mengatakan ia ingin pergi ke acara tahunan di Davos, yang dijadwalkan pada 22-25 Januari. Namun ia akan melewatkan pertemuan itu jika shutdown masih tetap berlangsung.
Trump kemudian membuat pengumuman bahwa dia membatalkan perjalanannya ke Swiss dalam sebuah cicitan di Twitter. Meski demikian, Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, dan anggota kabinet lainnya masih dijadwalkan untuk menghadiri forum ekonomi itu.
Wakil Presiden Cina, Wang Qishan, juga diperkirakan akan hadir. Akan tetapi masih belum jelas apakah akan ada pertemuan antara dia dan pejabat AS dalam acara tahunan tersebut. Cina dan AS telah mengambil jeda 90 hari dalam menerapkan tarif untuk menuntaskan kesepakatan perdagangan.
Pertemuan di Swiss itu juga dapat memberi peluang bagi para pejabat AS untuk membahas ketentuan perdagangan yang lebih baik dengan Uni Eropa, Jepang, Kanada, dan Meksiko.
Penutupan sebagian pemerintahan AS yang telah memasuki hari ke-20, telah mempengaruhi sekitar 800 ribu pekerja federal yang harus cuti atau bekerja tanpa upah.