REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Peralatan darat milik militer AS mulai ditarik dari Suriah dalam beberapa hari terakhir. Hal tersebut menandakan awal proses penarikan pasukan AS dari negara itu yang diperintahkan oleh Presiden AS Donald Trump.
"Beberapa kargo sudah dipindahkan," kata seorang pejabat pemerintahan Trump kepada CNN.
Karena masalah keamanan, pejabat itu tidak akan menjelaskan dengan tepat apa muatan di dalam kargo itu atau apakah kargo sudah dipindahkan dengan pesawat terbang atau kendaraan darat. Pejabat itu juga tidak mengatakan di wilayah Suriah mana peralatan itu berada. Meski demikian, secara luas penarikan diperkirakan akan dimulai di Suriah utara.
Para pejabat sebelumnya mengatakan kepada CNN, mereka akan membicarakan persentase peralatan yang akan ditarik dari Suriah, untuk memenuhi keinginan Trump. Namun, diperkirakan belum ada pasukan AS yang ditarik.
Para pejabat senior seperti Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan penasihat keamanan nasional John Bolton telah menolak untuk menetapkan batas waktu kapan pasukan AS akan ditarik. Departemen Pertahanan AS ingin menunjukkan adanya kemajuan dan penarikan peralatan ini adalah cara untuk melakukannya.
"Karena kepedulian terhadap keamanan operasional, kami tidak akan membahas pergerakan pasukan atau jadwal waktu tertentu, tetapi kami berharap dapat memberikan pembaruan berkala tentang kemajuan itu mengenai persentase peralatan yang dikeluarkan dari Suriah," kata Pentagon di awal pekan ini dalam sebuah pernyataan.
Komando Pusat AS, yang mengawasi operasi penarikan, telah mengidentifikasi kapal, pesawat, dan unit kendaraan darat yang akan ditarik. Mereka akan mengamankan pasukan dan kendaraan transportasi darat yang berat. Sebagian besar aset yang diperlukan sudah ada di wilayah tersebut.
Militer AS melakukan penarikan di bawah perintah yang ditandatangani oleh mantan Menteri Pertahanan AS James Mattis tepat sebelum ia mengundurkan diri pada 31 Desember. Perencana militer masih bekerja dengan dasar bahwa semua pasukan akan ditarik dari Suriah.
Baca: Pompeo: AS akan Usir Iran di Suriah