REPUBLIKA.CO.ID, AL-KHALIL -- Pasukan Israel pada Kamis (10/1) melancarkan banyak serangan sebelum fajar di Tepi Barat Sungai Yordania dan menahan sedikitnya 15 orang Palestina. Pernyataan ini disampaikan Masyarakat Tahanan Palestina (PPS).
Beberapa kendaraan militer Israel menyerbu beberapa permukiman di Kota Al-Khalil (Hebron), bagian selatan Tepi Barat, tempat tentara Yahudi menjarah sejumlah rumah, merampas uang kontan, dan menahan dua orang Palestina.
Pasukan Israel juga menyerbu Kota Kecil Idhna dan Deir Samet, bagian barat dan barat-daya Al-Khalil, menahan dua orang dan secara seksama menggeledah sejumlah rumah.
Di Kota Kecil Dura, tentara Yahudi menahan dua orang Palestina setelah menyerang dan menginterogasi kedua warga tersebut.
Di bagian utara Tepi Barat, pasukan Israel menahan tiga orang Palestina, termasuk anak di bawah umur yang berusia 15 dan 16 tahun, dari Kota Kecil Kufr Qaddum, sebelah timur Qalailia.
Sementara itu, tentara Yahudi mengumpulkan tiga mantan tahanan setelah menyerbu rumah mereka di kamp pengungsi dan Kota Jenin, demikian dilaporkan Kantor Berita Resmi Palestina, WAFA.
Serangan militer serupa dilancarkan di Kota Kecil Yaabad, bagian barat-daya Jenin, dan menahan seorang mantan narapidana.
Di Kabupaten Ramallah, dua anak di bawah umur, yang berusia 14 dan 17 tahun, diciduk dari Desa Kufr Ni'ma, bagian barat Kota Ramallah.
Petugas intel Israel yang menyamar menangkap pemuda Palestina pada aksi unjukrasa di Kota Ramallah, Tepi Barat, Palestina.
Satu lagi orang Palestina ditahan selama penyerbuan serupa pada malam di Kota Kecil Abu Dis, bagian timur Yerusalem.
Satu serangan serupa dilaporkan di Desa Madama, bagian selatan Nablus, tempat tentara Yahudi menyita dua kendaraan milik seorang mantan narapidana dan ayahnya.
Pasukan Israel hampir setiap hari melancarkan penyerbuan luas untuk melakukan penahanan di seluruh Tepi Barat dengan dalih berusaha menemukan ‘buronan’ orang Palestina, sehingga menyulut bentrokan dengan warga.
Bentrokan sering terjadi ketika para pemuda Palestina berusaha menghalangi jalan tentara Yahudi dan melemparkan batu serta botol kosong ke arah tentara.
Mereka dihadapi dengan peluru aktif, peluru logam yang berlapis karet dan gas air mata, sehingga sering menderita luka serius, tak jarang hingga merenggut nyawa.
Menurut data statistik Palestina, sebanyak 6.500 orang Palestina masih mendekam di berbagai instalasi tahanan Israel, termasuk sejumlah perempuan dan ratusan anak kecil.