REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Petugas medis merilis pasukan Israel menembak mati seorang wanita Palestina selama aksi protes perbatasan Gaza pada Jumat (11/1) waktu setempat. Pasukan militer melepaskan tembakan sebagai tanggapan terhadap serangan granat dan batu, serta pelanggaran perbatasan.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qidra mengatakan, aksi tersebut melukai 25 warga Palestina lainnya. Mereka terluka akibat tembakan Israel selama demonstrasi massa.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan, pasukan berhadapan dengan sekitar 13 ribu warga Palestina. Beberapa warga menyerang pasukan dengan melemparkan batu dan granat melintasi perbatasan berpagar. Bahkan pada tiga kesempatan, warga Palestina menyeberang ke Israel.
Kementerian Kesehatan Gaza, yang dijalankan oleh kelompok militan Islam Hamas mengatakan, lebih dari 220 warga Palestina terbunuh oleh pasukan Israel selama protes. Wanita berusia 44 tahun yang terbunuh pada Jumat, tewas akibat luka tembak di kepala. Israel mengatakan protes tersebut diorganisir oleh Hamas untuk mengalihkan perhatian dari masalah pemerintahannya. Namun, Hamas membantah tudingan itu.
Pada Jumat, dua pejabat senior keamanan Mesir meninggalkan wilayah itu setelah bertemu dengan para pejabat dari Hamas dan faksi-faksi lainnya. Mereka mengatakan, pertemuan itu membahas upaya yang dipimpin Kairo untuk mendamaikan Hamas dengan saingan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dan mengurangi ketegangan perbatasan.